Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali gedung pencakar langit. Tak hanya itu, Amerika Serikat juga punya gedung pencakar langit tertipis di dunia.
Saking tipisnya gedung ini, banyak ahli konstruksi yang khawatir bangunan ini bisa bergetar jika terkena angin. Namun tenang, gedung ini sepenuhnya aman dihuni, bahkan saat ini menjadi tempat tinggalnya orang-orang kaya di Amerika.
Nama gedung pencakar langit tertipis di dunia ini adalah Steinway Tower atau 111 West 57th Street yang berdiri di Manhattan, New York. Dilansir dari CNN, rasio tinggi dan lebar gedung ini adalah 24:1. Oddity Central menyebutkan lebarnya hanya 18 meter atau setara dengan panjang jalur arena bowling. Bahkan surat kabar The Guardian pernah memberi julukan layaknya stik pengaduk kopi karena bentuknya yang ramping dan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma juara dalam kerampingan, gedung ini juga termasuk gedung tertinggi di Amerika Serikat, yakni 435 meter.
Pendirian gedung ini terhitung masih cukup baru. Usulan pembangunannya baru dilakukan pada 2012, kemudian 3 tahun kemudian pembangunan dimulai. Meskipun konstruksinya tidak mudah, Steinway Tower selesai pada 2020 lalu dengan total 91 lantai.
Material yang digunakan adalah beton terkuat karena pada 2015 sempat ramai bahwa menara setinggi 300 meter dapat bergoyang saat dihantam angin kencang kecepatan 160 kilometer per jam. Hal ini membuat salah satu gedung di Amerika miring 60 cm. Hal ini yang membuat banyak pihak khawatir Steinway Tower akan mengalami hal serupa mengingat lebar gedung yang tidak seberapa.
Pengembang gedung, JDS Development Group, Property Markets Group, dan Spruce Capital Partners berhasil meredam kekhawatiran tersebut. Insinyur Struktur WSP Parsons Brinckerhoff berhasil membuat fasad dan struktur bangunan kokoh. Hingga saat ini Steinway Tower tidak pernah mendapat keluhan terkait suara berisik karena kondisi bangunan yang ringkih atau keretakan pada bangunan. Semuanya benar-benar aman.
Selain kuat, fasad menara ini juga indah. Pada bagian timur terdiri dari balok-balok terakota, material yang tampak berubah warna dan tekstur jika dilihat dari berbagai pencahayaan dan sudut. Sementara fasad utara dan selatan dilapisi kaca sehingga pemandangan panorama kota dan Central Park dapat terlihat jelas dari atas.
Biaya untuk tinggal di Steinway Tower nggak main-main lho. Gedung ini hanya menyediakan 46 unit hunian satu lantai dan dua lantai dengan harga mulai dari US$ 7,75 juta atau setara dengan Rp 128 miliar (kurs Rp 16.549) untuk apartemen studio. Sementara penthouse tiga lantai di puncaknya dihargai US$ 66 juta atau Rp 1,09 triliun pada 2022 lalu. Kemungkinan besar pada 2025 harganya sudah naik.
![]() |
Harga tersebut sepadan dengan interiornya. Menurut laporan CNN, interior bangunan ini dibuat oleh interior desainer berpengalaman. Material bagian lobinya saja sudah megah dan mewah dengan menggunakan batu kapur, marmer, baja hitam, dan beludru. Kemudian, bagian lantai dilapisi kayu ek solid berwarna abu-abu gelap agar tetap hangat, serta terpajang karya seni asli karya Picasso dan Matisse.
Menurut Studio Sofield, interior Steinway Tower dirancang untuk membangkitkan kemegahan zaman keemasan New York, pada periode di akhir abad ke-19 ketika jalan-jalan raya kota dipenuhi rumah-rumah megah milik para baron seperti Andrew Carnegie dan Cornelius Vanderbilt.
Lingkungan gedung ini pun sangat prestisius, yakni berada di jalan Midtown yang dipenuhi menara-menara berkilauan dan dikenal sebagai "Billionaire's Row".
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/abr)