Kamar mandi atau toilet saat ini merupakan salah satu ruang wajib yang harus ada pada setiap rumah. Bahkan rumah-rumah selebriti Hollywood memiliki lebih banyak kamar mandi daripada kamar tidurnya.

Berbeda dengan kondisi saat ini, Istana Versailles di Prancis justru tidak memiliki kamar mandi sama sekali. Tempat tinggal ini tidak memiliki aturan dan tempat khusus untuk BAB.

Alasan Istana Versailles tidak memiliki kamar mandi atau toilet adalah pada masa itu belum marak penggunaan ruangan sanitasi khusus. Toilet baru masuk sekitar abad ke-19, sementara istana ini telah berdiri sejak abad ke-17.

Dilansir situs resminya, fungsi awal istana ini juga bukan sebagai hunian, melainkan pondok berburu. Kemudian berubah menjadi pusat kekuasaan. Lantas, bagaimana anggota kerajaan BAB atau buang air?

Dilansir L'officiel USA, kebiasaan membersihkan diri setiap hari bukan budaya anggota kerajaan Prancis pada masa itu. Cara mereka membersihkan diri sehari-hari adalah hanya mencuci muka dan tangan. Bahkan mandi saja jarang dan harus dijadwalkan bersama-sama. Mereka berbagi kolam dan air yang sama. Mereka mandi secara berurutan berdasarkan kedudukannya. Pertama yang boleh mandi adalah raja, ratu, kemudian anak-anaknya, baru setelah itu anggota keluarga lain.

Bahkan konon, Louis XIV (1643-1715), raja terlama yang memerintah, hanya mandi jika disarankan oleh dokter. Jika tidak mandi, raja membersihkan diri menggunakan kain dan air, air liur, atau alkohol.

Kebiasaan ini tidak lebih buruk dari cara mereka BAB. Dilansir Palaces of Europe, penghuni istana tersebut sekitar 3.000-10.000 orang pada masa pemerintahan Louis XIV. Pada saat itu penghuni istana, baik anggota kerajaan atau pun staf BAB di koridor istana atau di taman. Pada masa itu, untuk membersihkan kotoran yang berserakan mereka menggunakan sapu bambu. Alat ini juga disebut dapat menyamarkan bau keringat dan bau-bau lainnya yang tercium di sekitar istana.

Selain BAB sembarangan, ada juga bidet berbentuk cangkir dengan mulut lebar. Bidet tersebut diletakkan di bawah kursi yang dudukannya sudah dibuat bolong. Namun, kotoran yang sudah tertampung dalam bidet akan dibuang sembarangan di luar gedung. Pembersihan area intim hanya dengan tangan atau menggunakan daun tongkol jagung.

Toilet konvensional seperti saat ini diperkenalkan ke istana ketika memasuki abad ke-19. Wujud toilet tersebut sebuah papan dengan lobang di tengahnya. Papan panjang tersebut terbuat dari kayu berwarna coklat tua. Tidak jauh dari lubang tersebut terdapat tuas berwarna emas.

A view shows the Meridienne room, before the re-opening of the two-floor apartment of the Queen of France Marie-Antoinette, after several years of research and restoration work at the Chateau de Versailles (Versailles Palace) in Versailles, France, June 19, 2023. REUTERS/Noemie Olive Foto: REUTERS/Noemie Olive

Di luar ketiadaan sanitasi yang baik di Istana Versailles pada masa itu, tempat tinggal ini merupakan bangunan yang indah dan megah, bahkan hingga saat ini. Bangunan ini menjadi saksi bisu kejayaan masa monarki di Prancis.

Selain terlihat megah dan mewah, Istana Versailles juga sangat luas. Bangunannya saja berdiri di lahan seluas 6,4 hektar. Sementara itu, luas perkebunannya lebih dari 800 hektar.

Sejak abad ke-19, Istana Versailles berubah menjadi museum yang menyimpan ratusan karya seni. Saat ini, toilet sudah tersedia di setiap bangunannya karena fungsinya sudah menjadi tempat wisata. Publik bisa mengunjungi tempat ini dengan membeli tiket dan berkeliling sepuasnya.