Kebanyakan rumah di Indonesia mempunyai pagar untuk membatasi dan melindungi area rumah. Pagar ini bisa dibuat dari berbagai material, mulai dari besi, kayu, hingga vinil.
Setiap jenis bahan mempunyai karakteristik tersendiri. Bukan hanya kuat, pilihan material dapat mempengaruhi tampilan rumah.
Oleh karena itu, pemilik rumah harus pintar-pintar memilih jenis pagar yang sesuai kebutuhan. Berikut ini penjelasan mengenai material pagar yang bisa pemilik rumah gunakan sebagai referensi yang sudah detikProperti rangkum melalui berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Material Pagar Rumah
1. Besi
![]() |
Besi adalah bahan pagar yang sering digunakan masyarakat Indonesia. Pagar besi memberi kesan elegan dan tidak lekang oleh waktu. Lalu, pagar ini biasanya dipercanti menggunakan cat khusus.
Ada beberapa jenis material besi yang bisa digunakan untuk pagar rumah, dikutip melalui buku berjudul Aneka Desain Pagar Besi (2006).
a. Besi Siku dan Flens
Besi siku dan flens adalah turunan dari besi strip. Potongan dari besi siku membentuk huruf L, sedangkan potongan dari besi flens membentuk huruf l. Jenis besi tersebut digunakan untuk perkuatan pagar.
b. Besi Ulir
Besi ulir cocok untuk pagar rumah yang bentuknya unik. Besi ulir memiliki permukaan seperti pilin yang membuatnya mempunyai karakter khas.
c. Besi Tempa
Besi tempa berbentuk masif, tetapi teksturnya seperti bentuk ulir. Besi tempa dibuat melalui berbagai proses penempaan hingga mendapatkan tekstur yang kasar dan tidak rata. Tambahkan cat untuk mempercantik tampilan pagar.
d. Stainless Steel
Stainless steel atau besi anti cocok untuk membuat pagar rumah. Meski relatif lebih mahal, sebagian masyarakat justru menyukai stainless steel. Sebab, bentuknya simpel, tahan lama, dan tidak perlu menggunakan cat.
Pagar besi umumnya akan bertahan apabila dilapisi oleh cat selama kurang lebih 5 tahun. Setelah itu hanya perlu melakukan perawatan kembali, seperti melapisi ulang dengan cat, agar bisa digunakan lagi.
2. Aluminium
Pagar Aluminium cocok bagi pemilik rumah dengan budget terbatas. Material aluminum relatif lebih murah dibandingkan pagar material lainnya.
Meski demikian, aluminum punya kesan yang kuat dan kokoh. Bahkan, aluminium akan menempati posisi pertama sebagai material dengan daya tahan yang kuat.
Pagar dengan material aluminum akan terhindar dari korosi, karat, dan kerusakan. Pagar ini juga tidak membutuhkan perawatan khusus.
3. Kayu
![]() |
Jika ingin menampilkan kesan alami, pagar dari material kayu bisa menjadi pilihan. Pagar kayu menjadi favorit dari sebagian masyarakat.
Namun, pagar dengan material kayu cenderung lebih cepat rusak. Namun hal ini tergantung pada jenis kayu yang digunakan. Pemilik perlu melakukan perawatan khusus seperti melakukan pengecatan secara berkala. Berikut ini jenis-jenis kayu yang cocok dijadikan pagar.
a. Cemara
Cemara cocok dijadikan sebagai pagar kayu karena memiliki kayu yang kokoh dan kuat.
b. Cedar
Pagar kayu dari cedar memiliki ketahanan yang kuat terhadap cuaca ekstrem. Cedar sangat ideal untuk dijadikan pagar karena tidak bisa membusuk ataupun melengkung.
c. Jati
Kayu jati dikenal dengan kayu mahal karena kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Kayu jati memiliki daya tahan yang kuat, tidak mudah berubah karena cuaca, tidak akan dimakan rayap, dan tidak bisa keropos.
d. Mahoni
Sebagian orang menggunakan kayu mahoni sebagai pagar karena bentuk urat kayunya unik. Namun, kayu mahoni memiliki daya tahan yang cukup rentan. Ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk membuat pagar dari mahoni, seperti penjemuran dan pelapisan.
4. Tembok
![]() |
Pagar tembok cocok untuk rumah dengan halaman luas. Dikutip melalui buku berjudul Ragam Desain Pagar Tembok (2007), pagar tembok terbilang kokoh dan kuat dibandingkan dengan material lain. Selain itu, pagar rumah dengan tembok lebih fleksibel dan mudah untuk diikuti sesuai dengan desain rumah, sehingga bentuknya pun akan bervariasi.
Pagar tembok terbuat dari berbagai material seperti batu alam, kaca, kayu, besi, dan lain sebagainya. Idealnya, tinggi pagar tembok adalah sekitar 90 cm atau paling tidak setinggi pinggang orang dewasa. Contoh kombinasi yang bisa dilakukan untuk menggunakan pagar tembok yaitu:
- Kombinasi antara semen kamprot
- Kombinasi antara batu alam dengan tanaman
- Kombinasi antara batu bata ekspos dengan kayu.
5. Baja
Baja memiliki ketahanan yang sama dengan aluminium. Pagar baja bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan keinginan.
Pagar ini membutuhkan biaya yang relatif mahal, tetapi sebanding dengan kualitasnya. Di sisi lain, pemilik bisa hemat biaya dari segi perawatan.
6. Vinil
![]() |
Vinil atau PVC adalah material pagar yang memiliki ketahanan yang kuat. Pagar vinil tidak akan melepuh, berkarat, berjamur, ataupun retak. Biaya perawatannya pun relatif rendah.
Akan tetapi, vinil akan mengerut dan mengembang apabila suhu sekitar berfluktuasi. Hal inilah membuat material vinil akan rapuh seiring berjalannya waktu.
Itulah jenis-jenis material pagar yang bisa dipilih sesuai selera. Semoga membantu!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)