- Kelebihan dan Kekurangan Bangun Rumah di Lereng Bukit Kelebihan Bangun Rumah di Lereng Bukit 1. Menawarkan Pemandangan Indah 2. Mendapatkan Cahaya Alami 3. Terasa Sejuk 4. Privasi Kekurangan Bangun Rumah di Lereng Bukit 1. Proses Pembangunan yang Lama 2. Biaya yang Mahal 3. Sistem Drainase yang Rumit 4. Kekhawatiran Pergerakan Tanah 5. Akses ke Lokasi yang Terbatas
Sejumlah masyarakat tertarik untuk membangun rumah di lereng bukit. Salah satu alasannya karena dari atas bukit dapat menawarkan pemandangan yang indah, terutama saat pagi dan sore hari.
Meski dapat menawarkan pemandangan alam yang indah, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membangun hunian di lereng bukit. Tak hanya soal biayanya saja, penting juga untuk mengetahui risiko membangun rumah di bukit.
Lantas, apa saja plus dan minus bangun rumah di lereng bukit? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelebihan dan Kekurangan Bangun Rumah di Lereng Bukit
Bagi sebagian orang, memiliki rumah di lereng bukit adalah sebuah impian. Agar mimpi tersebut bisa terwujud, tentu butuh sejumlah perhitungan yang matang ketika membangun hunian di lereng bukit.
Dilansir situs Unique Built, Jumat (20/6/2025), ada sejumlah kelebihan dan kekurangan membangun rumah di lereng bukit. Apa saja? Simak di bawah ini.
Kelebihan Bangun Rumah di Lereng Bukit
1. Menawarkan Pemandangan Indah
Tujuan utama membangun rumah di lereng bukit tentu untuk mendapat view yang mengesankan. Apalagi jika detikers memilih bukit yang hijau, tentu akan dikelilingi hamparan pohon yang rindang, udara sejuk, dan terdengar burung-burung berkicau. Siapa pun yang tinggal di sini pasti merasa senang, nyaman, dan tenang.
2. Mendapatkan Cahaya Alami
Rumah yang dibangun di lereng bukit bisa mendapatkan cahaya alami yang maksimal. Sebab, tidak ada bangunan atau gedung yang menghalangi masuknya cahaya ke dalam rumah.
3. Terasa Sejuk
Karena tinggal di lereng bukit, maka rumah kamu berlokasi di atas ketinggian. Alhasil, udara jadi terasa lebih sejuk dan adem daripada tinggal di perkotaan. Hal ini baik untuk kesehatan karena penghuni rumah jadi merasa bahagia sekaligus mencegah stres.
4. Privasi
Alasan lain mengapa banyak orang yang membangun rumah di lereng bukit karena terkait privasi. Berbeda dengan membangun rumah di perkotaan atau tanah datar, hunian di lereng bukit tidak saling berdekatan dan ada jarak antara satu rumah dengan yang lain.
Selain itu, lokasi rumah biasanya cukup jauh dari jalan utama sehingga cocok bagi detikers yang membutuhkan privasi, ketenangan, dan mengasingkan diri dari kehidupan sibuk.
Kekurangan Bangun Rumah di Lereng Bukit
1. Proses Pembangunan yang Lama
Membangun rumah di lereng bukit dapat memakan waktu lebih lama ketimbang di permukaan datar. Sebab, bangunan perlu menggunakan sistem pondasi blok miring khusus yang rumit dan tak bisa dipasang secara sembarangan.
Struktur rumah yang dibangun di lereng juga membutuhkan penggalian yang lebih dalam menggunakan peralatan khusus. Dibutuhkan juga dinding penahan yang kokoh agar tidak mudah retak.
Dengan konstruksi yang rumit alhasil pembangunan rumah di lereng bukit dapat memakan waktu lebih lama. Estimasi waktunya bisa sekitar 9-12 bulan, atau bahkan lebih dari itu tergantung dari lokasi, konstruksi, dan cuaca saat proses pembangunan rumah.
2. Biaya yang Mahal
Tak hanya butuh waktu yang lama, proses pembangunan rumah di lereng bukit juga membutuhkan biaya besar. Sebab, konstruksi yang dipakai tidak bisa sembarangan sehingga harus memiliki kualitas terbaik. Di sisi lain, harga material tersebut tentu lebih mahal.
Biasanya, jasa tukang untuk membangun rumah di lereng bukit juga lebih mahal daripada biasanya. Dibutuhkan spesifikasi tukang yang memang mengerti dan sudah terbiasa membangun rumah di bukit.
3. Sistem Drainase yang Rumit
Rumah di lereng bukit memiliki sistem drainase yang kompleks. Sistem drainasenya harus efisien mengumpulkan limpasan air hujan untuk mencegah meluap ke rumah-rumah tetangga.
Kontraktor juga harus mempertimbangkan sistem drainase tergantung lokasi rumah, apakah harus memompa limbah ke atas atau membatasi alirannya ke bawah. Hal itulah yang membuat pembangunan rumah di lereng bukit jadi mahal.
4. Kekhawatiran Pergerakan Tanah
Hal penting lainnya yang juga harus diperhatikan adalah pergerakan tanah. Tim kontraktor harus menentukan lokasi pemasangan batu karena penggalian batu butuh waktu dan biaya besar. Namun, banyak lokasi rumah di lereng bukit yang punya batuan dangkal atau terbuka, sehingga membutuhkan biaya penggalian tambahan.
5. Akses ke Lokasi yang Terbatas
Akses ke lokasi rumah di lereng bukit terkadang juga cukup merepotkan. Mungkin detikers harus melalui jalanan yang menanjak, menurun, atau berkelok tajam.
Kondisi ini dapat merepotkan pekerja bangunan ketika membawa material bangunan hingga peralatan kerja ke lokasi. Terlebih jika kondisi cuaca sedang hujan, maka risikonya lebih besar terhadap keselamatan pekerja.
Itu dia plus dan minus membangun rumah di lereng bukit. Semoga bermanfaat!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/zlf)