Pagar rumah berfungsi untuk menjaga privasi hingga meningkatkan keamanan rumah. Namun, ada yang unik pada pagar rumah tradisional di Pulau Jeju, Korea Selatan yang bisa memberi tahu tamu kalau rumah sedang kosong.
Pagar rumah tersebut sangat sederhana hanya terdiri dari 3 kayu yang disusun vertikal atas, tengah, dan bawah. Lalu, kok bisa memberi tahu tamu kalau penghuni rumah sedang tidak ada?
Pagar rumah tradisional di Pulau Jeju ini memiliki dua sebutan yakni jeongnang dan jeongjumok. Menurut situs Ensiklopedia Budaya Digital Jeju, jeongnang adalah tiang kayu ditempatkan di pagar sebuah rumah di Jeju, biasanya lokasinya berada di depan rumah. Sementara itu, jeongjumok adalah pagar kayu yang sama dengan jeongnang, tetapi lokasinya berada di belakang rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kayu-kayu tersebut disangkutkan pada pagar yang terbuat dari bebatuan atau biasa disebut ole. Kayu yang digantungkan terdiri dari 3-4 batang.
Cara membuka pagar rumah ini adalah dengan menurunkan kayu tersebut ke salah satu sisi pagar, bukan melepas semuanya. Tampilan pagar tersebut nantinya miring ke satu sisi.
Nah, dari cara membuka yang unik ini, terdapat makna yang telah dipahami oleh warga Jeju. Terdapat 4 bentuk pagar yang memiliki pesan mengenai keberadaan penghuni rumahnya. Jadi bagi tamu atau tetangga yang mencari pemilik rumah tersebut, tidak perlu memanggil namanya, melainkan cukup dengan melihat posisi pagar yang dibuat oleh pemiliknya.
![]() |
1. Semua Kayu Tergantung Rapi
Apabila terdapat 3 kayu yang digantung pada pagar tersebut, berarti pemilik rumah sedang berada di luar rumah dan akan pergi untuk jangka waktu yang cukup lama.
2. Hanya 1 Kayu yang Digantung
Apabila hanya ada satu kayu yang digantung yakni bagian bawah, sementara yang bagian atasnya diturunkan ke satu sisi berarti pemilik rumah akan pulang agak larut.
3. Hanya 2 Kayu yang Digantung Rapi
Kemudian, apabila bentuk pagar tersebut dua kayu paling bawah masih tergantung rapi, hanya bagian atas saja yang diturunkan, tandanya pemiliknya sedang pergi bekerja di ladang atau desa lain, tetapi anak-anak mereka akan kembali dan menunggu rumah.
4. Tiga Kayu Diturunkan ke Satu Sisi yang Sama
Lalu, apabila mendapati pagar rumah tersebut bisa dilalui dengan mudah karena ketiga kayunya diturunkan ke satu sisi berarti pemilik rumahnya sedang berada di rumah.
Alasan mereka membuat pesan seperti ini dari bentuk pagar adalah untuk mempermudah tetangga untuk mengawasi rumah mereka, terutama dari hewan ternak.
Dahulu, beberapa warga Jeju berprofesi sebagai peternak sapi dan kuda. Saat dibawa merumput ada saja kejadian hewan tersebut kabur dan masuk ke perumahan warga. Oleh karena itu, mereka membuat pagar seperti pembatas di area peternakan.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/abr)