Masjid Perut Bumi atau bernama Masjid Aschabul Kahfi memiliki keunikan yang berbeda dari masjid pada. Keunikan yang paling utama karena letaknya di bawah tanah atau dalam gua.
Masjid ini terletak di Dusun Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Tengah. Memiliki arsitektur yang indah, menjadikan masjid ini sebagai destinasi wisata religi dan memiliki banyak pengunjung.
Melansir dari detikjatim, Kamis (06/03/2025), pada awalnya gua tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga karena kondisinya yang terbengkalai, lalu atas dasar Kyai Haji Subhan, gua tersebut dijadikan masjid sebagai tempat ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid yang memiliki luas hampir 4 hektare ini mengadopsi perpaduan arsitektur ala Timur Tengah, Arab, Cina, dan Thailand. Mengutip dari penelitian berjudul Sejarah Perkembangan Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al-Maghribi Tuban oleh Erny Mulyati Wahyuningtyas, pembangunan dan desain masjid sepenuhnya merupakan ide langsung dari sang pendiri, mulai dari pintu masuk, tangga, dinding, hingga ruang salat.
Diawali dengan pintu masuk masjid yang bentuknya menyerupai Hajar Aswad. Bagian atas dibuat kerucut dan tinggi pintu hanya sampai 2 meter. Pintu dilapisi perpaduan warna emas, merah dan hijau tetapi lebih dominan warna emas. Untuk masuk ke dalam harus melewati anak tangga yang terbuat dari batuan kapur dilapisi karpet.
Tiba di ruang salat, masjid ini memiliki interior unik yang tidak ada pada masjid lain yaitu adanya stalaktit yang ada di langit-langit gua. Untuk memperindah ruangan, dibuat 15 pilar dari batu marmer dalam ruang salat.
Dinding dalam gua juga masih menggunakan batuan asli dengan hiasan seperti kaligrafi. Selain itu, untuk menerangi area dalam masjid karena berada dalam gua yang minim pencahayaan, dipasang lampu-lampu sepanjang lorong masjid.
Tak hanya tempat salat, ternyata masjid ini juga memiliki ruangan lain seperti ruang pertemuan, kamar santri, dan ruangan lainnya.
(das/das)