Sering Disebut 'Gereja Ayam', Bangunan Ini Ternyata Punya Makna Mendalam

Sering Disebut 'Gereja Ayam', Bangunan Ini Ternyata Punya Makna Mendalam

Azkia Nurfajrina - detikProperti
Sabtu, 22 Feb 2025 07:00 WIB
Gereja Ayam
Rumah Doa yang Disebut 'Gereja Ayam' Foto: Dwi Ari Setyadi for detikcom
Jakarta -

Ada sebuah bangunan ikonik di Magelang, Jawa Tengah yang sering bikin salah paham. Bangunan itu disebut 'Gereja Ayam'.

Padahal, kenyataannya bangunan tersebut bukanlah gereja dan tidak ada hubungannya dengan ayam. Fungsinya bukan sebatas tempat ibadah untuk Umat Kristiani, tetapi juga terbuka untuk semua agama.

Dikutip dari situs resminya, sebenarnya bangunan unik itu adalah sebuah rumah doa yang dibentuk menyerupai burung merpati. Bangunan itu bernama Bukit Rhema. Bukit Rhema sering dikira berbentuk ayam lantaran terdapat konstruksi mirip jengger ayam di atasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bentuk merpati dipilih sebagai lambang perdamaian dan roh kudus. Adapun bentuk bagian atasnya bukanlah jengger, melainkan mahkota.

Rumah doa ini dibangun setinggi tujuh lantai dan dibuat tanpa pilar di bagian tengahnya. Setiap lantai mempunyai filosofi khusus, seperti menceritakan perjalanan spiritual manusia, kebaikan tuhan, makna doa, mukjizat, dan keragaman budaya di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Lalu, terdapat lantai basement yang diisi 26 ruangan sebagai tempat doa pribadi. Ruangan itu berukuran 2x2 meter dan 2x6 meter.

Sementara itu, lantai mahkota menyimpan sejumlah lukisan dan pakaian adat dari berbagai daerah. Ada juga mural yang menyampaikan pesan untuk menjauhi nakoba. Selain sebagai tempat ibadah, Bukit Rhema juga panti rehabilitasi. Bagian ekor bangunannya terdapat kafe yang menyajikan berbagai menu.

Rumah Doa Bukit Rhema dibangun oleh Daniel Alamsjah pada 1992. Ia mengaku mendapat ilham pada 1988 untuk membangun rumah doa buat semua umat agama di lokasi Bukit Rhema berada saat ini.

Menurut William Wenas, putra Daniel dalam catatan detikTravel, ayahnya memimpikan hal aneh pada tahun itu. Ia diminta untuk mendirikan rumah doa di suatu perbukitan yang lokasinya tak diketahuinya. Daniel memimpikan hal yang sama beberapa kali.

Suatu ketika, ia berwisata ke kawasan Borobudur. Daniel berpapasan dengan pemuda setempat yang juga seorang penyandang disabilitas tuna wicara.

Setelah berkomunikasi dengannya, pemuda itu hendak mengambil kayu di perbukitan Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Daniel pun mengikuti pemuda itu sampai di lokasi bukit yang sama dengan yang dilihat dalam dalam mimpinya.

Ia memutuskan untuk berdoa dan menerima semacam wahyu untuk membangun rumah doa di sana. Lalu, Daniel akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah rumah doa di bukit yang dinamai Bukit Rhema yang berarti 'firman yang hidup'.

"Mungkin masyarakat mengaitkan bahwa pemilik adalah seorang kristiani sehingga rumah doa ini adalah gereja. Tapi sebenarnya ini rumah doa untuk semua agama, tanpa terkecuali," ujar William Wenas, dikutip dari catatan detikTravel.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/dhw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads