Saat ingin membeli tempat tinggal di apartemen, biasanya unit di lantai paling atas harganya jauh lebih mahal daripada unit lainnya. Selain itu, ukurannya lebih luas dengan interior yang lebih mewah.
Namun, tinggal di unit paling atas ternyata tidak begitu menggiurkan bagi banyak warga Singapura menurut Asia One. Menurut mereka banyak faktor yang justru menjadikan tinggal di lantai teratas apartemen dinilai menyusahkan.
Kira-kira apa saja? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Biaya Terlalu Mahal dan Tak Cocok untuk Investasi
Unit di lantai paling atas biasanya harganya jauh lebih mahal. Namun dari segi keuntungan yang didapat, tidak jauh berbeda dengan unit lainnya sehingga untuk dijadikan aset investasi kurang menguntungkan.
Sebagian besar agen properti mengatakan salah satu keuntungan dari tinggal di lantai teratas adalah dapat tempat tinggalnya lebih mewah atau bisa merasakan pengalaman baru, tinggal atas awan.
2. Berpotensi Ada Kebocoran di Atap
Tinggal di lantai teratas bisa saja unit tersebut bersinggungan langsung dengan atap gedung tersebut. Risikonya bisa saja terjadi kebocoran pada atap rumah.
Perbaikan atap pun akan butuh waktu lebih lama karena ini berbeda dengan rumah tapak biasa. Komponen yang perlu diganti pun lebih banyak seperti pelat atap, peralatan mekanis seperti tangki air, atau mengatasi kebocoran air ke dalam pipa, ventilasi, dan lainnya.
Jika terjadi kebocoran atap seperti ini, tentu biaya perbaikan bukan kamu yang menanggung, tetapi pihak apartemen. Namun, kamu pasti merasa tidak nyaman tinggal di rumah kotor dan berisik saat perbaikan berlangsung.
Tips agar terhindar dari risiko atap bocor adalah periksa apakah apartemen tersebut memiliki akses ke atap. Jika menempel, kamu bisa mengecek talang air atau akses pembuangan air di atas. Bisa juga dengan menengok saat hujan deras agar kamu bisa menilai unit tersebut berisik atau tidak saat hujan, apakah ada kebocoran di dindingnya.
3. Ada Fasilitas Umum di Atas yang Mengganggu
Model tempat tinggal vertikal biasanya memiliki fasilitas umum dan hiburan di atap. Misalnya lapangan tenis, kolam renang, taman, area olahraga, atau area BBQ. Area ini biasanya bebas dipakai penghuni apartemen.
Sebagai penghuni unit teratas kamu harus mengecek apakah fasilitas tersebut menimbulkan kebisingan atau tidak. Selain itu, cek juga apakah dapat menimbulkan getaran pada atap. Lalu, jika tepat di atas unit kamu adalah kolam renang, apakah ada potensi kebocoran atau tidak.
4. Pemandangan yang Terbatas
Tinggal di tempat yang tinggi, ternyata semakin sulit melihat pemandangan yang indah. Sering kali langit terlihat hanya putih dengan sinar matahari yang menusuk. Pemandangan seperti ini disebut efek 'langit putih'.
Jika kamu berpikir kamu masih bisa melihat rumah atau lampu jalanan, pemandangan itu tidak ada untuk tempat tinggal di lantai 50 ke atas.
5. Lebih Lama Saat di Lift
Saat tinggal di unit teratas, akses satu-satunya menuju ke rumah adalah dengan lift. Namun, waktu tunggunya pasti akan lebih lama karena jarak perpindahan yang jauh. Belum lagi jika ada masalah pada lift atau ada gempa bumi, kamu butuh waktu lama pindah ke tempat yang aman.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/aqi)