Jendela adalah salah satu fitur penting pada sebuah bangunan selain pintu. Jendela berfungsi sebagai ventilasi udara dan cahaya. Selain itu, jendela juga bisa menjadi 'mata' bagi penghuni rumah untuk mengecek ke luar.
Ternyata, tidak semua rumah memiliki jendela lho, ada bangunan yang hanya tampak pintu saja. Konsep bangunan seperti ini juga ditemukan di Indonesia, yakni di rumah tradisional dari Papua, Honai.
Mengutip website Portal Informasi Indonesia Kominfo, rumah Honai merupakan rumah adat suku Dani yang tinggal di lembah Baliem, Jayawijaya, Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honai hanya memiliki satu akses masuk yakni pintu. Dindingnya yang sederhana ini tidak dilengkapi dengan jendela. Untuk ventilasi, Honai memiliki lubang kecil agar aman dari binatang liar.
Dilansir detikTravel, bagi yang belum pernah melihat rumah tradisional ini, bentuknya mungil, berwarna coklat karena atapnya terbuat dari tumpukan jerami. Tampilan rumah ini sering dimiripkan dengan jamur.
Apabila kamu melihat rumah Honai dari luar, setengah dari tingginya adalah atapnya. Padahal tinggi bangunan Honai hanya sekitar 2,5 meter saja. Kebayang kan seberapa tinggi dinding fasad rumahnya?
Sama seperti jamur, atap rumah Honai membentuk kerucut dan melebar sampai ke bawah. Fungsinya untuk melindungi permukaan dinding supaya tidak terkena hujan dan meredam hawa dingin yang masuk ke rumah.
Suhu di daerah sini pun berbeda dengan kota-kota besar di Pulau Jawa. Suhu di sana bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada malam hari.
Lalu, dinding bangunan yang menopang atap tersebut berbentuk melingkar. Uniknya, material yang digunakan sangat ramah lingkungan yakni dari rangka kayu yang dianyam lho. Tidak hanya itu, bagian lantainya pun tidak memakai semen atau keramik seperti bangunan saat ini sehingga Honai 100% memakai material ramah lingkungan.
Di bagian tengah rumah, lantainya dibuat galian yang berfungsi menjadi tungku. Dari sinilah penerangan di dalam rumah berasal yakni dari bara api yang juga bisa untuk menghangatkan tubuh.
Lantas, apakah muat untuk satu keluarga? Tenang, rumah Honai sebenarnya hanya boleh ditempati oleh kaum lelaki. Untuk para wanita, tinggal di bangunan terpisah bernama Ebei. Kedua rumah ini memiliki bentuk yang sama, tetapi untuk lelaki ukurannya lebih tinggi.
Keberadaan rumah Honai bisa ditemukan di lembah-lembah dan pegunungan di tengah pulau Papua, terutama pada ketinggian 1.600-1.700 mdpl.
(aqi/aqi)