Rumah Joglo yang merupakan rumah adat Jawa kian diminati pada masa kini. Bukan hanya sebagai pajangan di museum atau kawasan perkampungan budaya, rumah tradisional ini dilirik untuk diterapkan pada hunian bahkan gedung pemerintahan dan perkantoran.
Tingginya ketertarikan pada rumah Joglo bukannya tidak berdasar, melainkan desain hingga tiap bangunannya yang unik serta penuh makna dan filosofi. Berikut alasan mengapa banyak yang terpikat dengan rumah adat satu ini.
Alasan Rumah Joglo Kian Diminati
Menurut Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Konstruksindo Utama, Panggah Nuzul Rizki, alasan saat ini banyak yang tertarik dengan rumah Joglo karena desainnya yang vintage mengingatkan kampung halaman atau hunian masa kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Material rumah Joglo umumnya terbuat dari kayu jati. Namun kini bangunannya tidak lagi full kayu, tetapi dikombinasikan dengan beton untuk menyisipkan kesan modern. Meski begitu, kesan tradisionalnya tidak hilang lantaran cat aksen kayu kerap digunakan.
Beton dipilih karena dinilai lebih tahan lama, mudah didapatkan, dan tidak gampang lapuk maupun dimakan rayap.
Berikut sejumlah kekurangan dan kelebihan penggunaan rumah Joglo pada masa kini:
Kelebihan
- Punya sirkulasi udara dan jalur cahaya lebih banyak.
- Desain unik dan berbeda dibanding sebagian besar rumah saat ini.
Kekurangan
- Memerlukan lahan yang cukup luas agar rumah terlihat proporsional.
- Tidak lagi tersedia banyak lahan luas untuk menerapkan desain rumah Joglo, terutama di Jakarta.
- Biaya pembangunan yang tidak murah karena atap yang dibuat lebih tinggi.
Keunikan Rumah Joglo dan Filosofinya
Dilansir catatan detikcom dari situs Kemendikbud, berikut deretan uniknya rumah Joglo yang memiliki makna dan filosofi mendalam:
1. Empat Tiang di Tengah Rumah
Atap rumah Joglo yang unik ditopang oleh empat tiang yang berada di tengah rumah. Keempat tiang disebut soko guru. Filosofi tiang ini menggambarkan kekuatan empat penjuru mata angin. Masyarakat percaya berlindung di rumah Joglo bisa terhindar dari bencana yang datang.
2. Tiga Pintu Rumah
Rumah Joglo memiliki tiga pintu. Satu pintu utama di tengah dan dua lainnya terletak di kedua sisi (kanan dan kiri) bawah. Tata letak pintu menyimbolkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang dalam sebuah keluarga besar.
Pintu di tengah memiliki filosofi keterbukaan dan kedekatan antara penghuni rumah dengan tamu.
3. Ruang Gedongan
Terdapat ruang khusus di rumah Joglo yang dinamakan Gedongan. Ruangan ini digunakan sebagai area berlindung, tempat ibadah atau aktivitas sakral lain, serta lokasi bagi kepala keluarga mencari ketenangan batin.
Gedongan juga dapat dipakai sebagai ruang istirahat. Tak jarang dimanfaatkan sebagai kamar pengantin yang baru menikah.
4. Teras Luas
Sama seperti rumah adat Jawa lainnya, teras rumah Joglo yang cukup luas punya fungsi tersendiri. Fungsinya sebagai tempat berinteraksi sosial seperti silaturahmi bersama masyarakat lain.
5. Pagar Mangkok
Pagar rumah Joglo disebut pagar mangkok. Tidak terbuat dari bilah bambu seperti kebanyakan rumah tradisional, pagarnya menggunakan tanaman perdu dengan ketinggian kurang dari satu meter. Penggunaan pagar mangkok ditujukan agar lebih mudah menjalin interaksi antar tetangga.
(azn/row)