.webp)
Gedung-gedung tinggi pasti memiliki lift sebagai akomodasi perpindahan antar lantai yang praktis. Untuk mempersingkat waktu, bahkan lift-lift tersebut dilengkapi dengan sistem pergerakan yang sangat cepat, puluhan lantai dapat dilalui tidak sampai 10 menit.
Ada beberapa gedung yang memakai teknologi ini pada lift mereka, tetapi yang memiliki pergerakan lift tercepat di dunia berada di Shanghai Tower, China.
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) pada 2017, kecepatan lift di Shanghai Tower mencapai 20 meter/detik atau 73,8 km/jam. Dengan kecepatan ini, pengunjung bisa mencapai lantai 119 dalam 55 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Monitor kecepatan lift di Shanghai Tower Foto: Tangkapan layar/YouTube Everyday Reviews |
Melansir dari World Construction Network, Mitsubishi Electric adalah pemasok lift NexWay berkecepatan tinggi di Shanghai Tower.
Shanghai Tower memiliki 128 lantai, berlokasi di distrik Pudong, Shanghai, China. Di dalamnya terdapat area komersial, perkantoran, hingga hotel. Terdapat dek observasi atau area yang memungkinkan pengunjung melihat keindahan kota Shanghai dari ketinggian. Area ini terbuka untuk umum di ketinggian 562 meter. Untuk dapat ke dek observasi ini, pengunjung juga menggunakan 3 lift khusus dan super cepat yang disediakan di sana.
Gedung yang mulai beroperasi pada 2016 ini dikembangkan dan dioperasikan oleh Shanghai Tower Construction and Development. Meskipun bukan gedung tertinggi di dunia, Shanghai Tower tercatat sebagai gedung pencakar langit tertinggi di China.
Bukan hanya tercepat, lift yang mereka gunakan juga memiliki lintasan terpanjang yakni 578,5 meter dari ketinggian gedung 632 meter.
Sejarah Shanghai Tower
Shanghai Tower didesain oleh tim arsitek lokal dari Gensler, sebuah firma arsitektur, desain, dan perencanaan.
Konstruksi dan Pengembangan Menara Shanghai dibentuk pada bulan Desember 2007 melalui kemitraan antara Shanghai Chengtou, Luijiazui Finance dan Pengembangan Zona Perdagangan, dan Shanghai Construction Group. Ketiga perusahaan tersebut menghabiskan US$860 juta atau setara dengan Rp 13 triliun (Kurs Rp 15.889) untuk pengembangan dan konstruksi proyek tersebut.
Meskipun tinggi, bangunan ini telah mendapatkan Sertifikat Desain Bangunan Ramah Lingkungan (peringkat bintang tiga Tiongkok pada September 2012 lalu dan sertifikasi LEED Gold dari US Green Building Council.
Pembangunan gedung ini selesai pada tahun 2015 dan resmi dibuka pada tahun 2016. Di dalamnya bisa menampung hingga 16.000 orang.
(aqi/zlf)
