Rumah tradisional Bali dibangun dengan konsep bangunan yang terpisah-pisah. Bahkan dapur tidak berada di bangunan utama, melainkan berada di bangunan tersendiri.
Konsep arsitektur rumah Bali seperti ini menganut dari konsep asta kosala kosali yakni tata cara penataan lahan untuk tempat tinggal dan bangunan suci.
Dapur merupakan salah satu ruangan yang dianggap suci dalam adat mereka sehingga berada di tempat terbaik dan terpisah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila kamu ingin membuat dapur di luar seperti di Bali menurut Arsitek Denny Setiawan perlu ada beberapa penyusaian. Sebab, arsitektur suatu bangunan perlu menyesuaikan kebutuhan penghuninya, lokasinya, dan keadaan alam sekitarnya.
Berikut beberapa keuntungan dan kekurangan membuat dapur di luar rumah seperti di Bali.
Keuntungan Dapur di Luar
1. Material Bangunan Alami
Material bangunan yang dipakai baik dapur maupun bangunan lain di komplek rumah Bali menggunakan bahan lokal dan alami.
"Bahan materialnya pun bahan material yang sederhana, kayu sirap, lalu kemudian bata taro," sebutnya.
Denny mengatakan material alami yang dipakai pada rumah Bali pasti dengan kualitas terbaik. Sebagai contoh untuk bahan kayu dipilihnya adalah kayu jati terbaik sehingga masa pakainya panjang dan aman dari rayap.
2. Memiliki Sirkulasi yang Bagus
Dapur pada rumah tradisional Bali dibangun dengan konsep terbuka dan banyak ventilasi sehingga dapat menekan suhu panas ketika memasak.
Apalagi pada zaman dahulu kebanyakan memasak memakai tungku kayu bakar. Oksigen yang masuk dapat membantu proses pembakaran lebih cepat.
Kekurangan Bangun Dapur di Luar
1. Lahan Perlu Luas
Rumah tradisional Bali memiliki lahan yang luas sehingga cocok membangun rumah dengan model terpisah.
Menurut Denny apabila ingin membangun dapur di luar bangunan utama, kamu memerlukan lahan yang cukup. Kendalanya, di kota-kota besar harga lahan semakin mahal sehingga kurang efisien.
2. Biaya Bangun yang Besar
Denny menuturkan biaya bangun rumah tradisional Bali sebenarnya tidak mahal karena materialnya mudah ditemukan dan pengirimannya cepat
Sementara, jika ingin membangun dapur dan bangunan yang mirip dengan rumah tradisional Bali di kota seperti Jakarta, tentu akan ada perbedaan harga bahan. Kemungkinan harganya juga lebih mah dari yang berada di Bali.
"Kalau dibilang mahal, nggak mahal karena memang bahan-bahannya dari sekitar. Tapi kalau misalnya kita mau bikin itu dengan cara seperti itu di Jakarta, di kota besar, mungkin beda konteks, beda cerita. Karena tanah mahal, bahan-bangunannya pun kita sulit cari," jelasnya.
(aqi/das)