Mengenal Arsitektur Kontemporer: Pengertian, Sejarah, dan Karakteristiknya

Mengenal Arsitektur Kontemporer: Pengertian, Sejarah, dan Karakteristiknya

Muhamad Ardiyansyah - detikProperti
Kamis, 21 Nov 2024 19:30 WIB
Vastuhome Rilis Furnitur Bergaya Minimalis Kontemporer Asal Jepang
Foto: Dok. Vastuhome
Jakarta -

Apabila kamu melihat bangunan yang memiliki fitur seperti fasad tanpa hias, bentuk yang asimetris atau non-linier, dan volume besar kemungkinan bangunan itu adalah bangunan dengan gaya arsitektur kontemporer.

Struktur-struktur dari arsitektur ini seringkali tampak sangat berbeda satu sama lain dan terkadang berbeda dari struktur sebelumnya, hal ini karena berbagai inovasi dalam bahan dan teknik bangunan.

Apa itu Arsitektur Kontemporer?

Melansir The Spruce, arsitektur kontemporer mengacu pada gaya arsitektur terkini. Bangunan dari akhir abad ke-20 hingga saat ini yang mencakup elemen-elemen seperti bentuk yang tidak konvensional atau non-linier, material inovatif, dan praktik berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsitek terkemuka abad-21 kontemporer, seperti Frank Gehry, Jean Nouvel, Tadao Ando, Shigeru Ban, Santiago Calatrava, dan Zaha Hadid dikenal karena bangunan berskala besar yang ambisius dan dibuat dalam bentuk yang tidak konvensional serta menantang gravitasi.

Arsitektur kontemporer juga menemukan ekspresinya dalam bangunan yang lebih sederhana seperti rumah kecil berbentuk bulat yang dirancang untuk kehidupan tanpa jaringan listrik.

ADVERTISEMENT

Keberlanjutan merupakan fitur penting dari arsitektur ini, dengan penggunaan material daur ulang dan alami serta perhatian pada sistem bangunan pengendalian air dan suhu yang semakin terintegrasi dan dipertimbangkan dengan mulus.

Sejarah Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer tidak didefinisikan oleh satu gaya, tetapi bersatu dalam keharusannya untuk tidak konvensional dan melepaskan diri dari masa lalu dengan menggunakan inovasi dan imajinasi.

Era arsitektur kontemporer secara umum dianggap dimulai setelah periode modern pada paruh pertama abad ke-20 dan periode postmodern dari tahun 1960-an hingga 1990-an.

Oleh karena itu, bangunan dari akhir abad ke-20 hingga saat ini dapat disebut sebagai karya arsitektur kontemporer.

Arsitektur kontemporer tidak lagi terbatas pada bentuk-bentuk linier karena memiliki gudang bahan-bahan inovatif dan metode pembangunan. Apa yang dulunya tampak sangat futuristik dan murni konseptual, kini dapat dicapai karena generasi baru bangunan.

Generasi baru bangunan saat ini terkadang menentang logika, gravitasi, dan seringkali batasan dari apa yang dianggap sebagai selera baik konvensional bermunculan di seluruh dunia.

Karakteristik Arsitektur Kontemporer

Denah Lantai Terbuka

Dilansir dari Archute, tata letak terbuka memberikan kesan keterbukaan dan cahaya pada sebuah bangunan. Sementara bangunan konvensional terdiri dari dinding yang membatasi ruangan.

Bangunan kontemporer tidak memiliki ruangan yang jelas dan sebaliknya bertindak sebagai ruang berkesinambungan yang menghubungkan satu ruang ke ruang lainnya. Hal ini membuat ruangan lebih terang dan tampak lebih besar dari ukuran aslinya.

Bahan Non-Konvensional

Arsitektur kontemporer pada dasarnya inventif dan tidak terduga. Oleh karena itu, arsitektur ini seringkali menampilkan bahan bangunan yang unik baik untuk interior maupun eksterior. Arsitektur ini seringkali menggunakan bahan-bahan modern dan bahan alami atau organik.

Atap Datar

Atap datar yang menjorok ke atas menjadi karakteristik arsitektur ini. Di masa lalu, atap menggunakan desain segitiga yang disebut atap bernada untuk menghindari penumpukan air di atap rumah.

Membangun atap dengan cara ini memperlambat penumpukan curah hujan dan membantu menghilangkan masalah kelembapan yang berlebih dan kerusakan struktural.

Desain atap datar pada arsitektur kontemporer dipilih karena praktis dan dekoratif. Atap ini memberikan banyak keteduhan dan menjaga bangunan tetap sejuk di musim panas sekaligus melindungi dari unsur-unsur yang tidak diinginkan.

Sesuai dengan Alam

Arsitektur kontemporer juga selaras dengan lingkungan luar. Tidak seperti desain klasik yang menempatkan jendela di tengah dinding dan menggunakannya untuk melihat ke luar, arsitektur ini menggunakan panel kaca besar untuk memungkinkan cahaya alami masuk.

Desain jendela ini juga menawarkan pemanas yang menghasilkan kenyamanan dan keterbukaan bahkan selama musim dingin. Jangan lupa untuk menyebutkan efek jendela skylight.

(das/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads