Intip Desain Rumah Adat Sunda di Kota Bekasi, Bentuk Panggung dari Kayu Nangka

Intip Desain Rumah Adat Sunda di Kota Bekasi, Bentuk Panggung dari Kayu Nangka

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Kamis, 31 Okt 2024 10:44 WIB
Rumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota Bekasi
Rumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Setiap daerah, suku, ataupun etnis biasanya mempunyai rumah tradisional masing-masing yang sangat khas. Bukan cuman hunian biasa, ada juga yang memiliki rumah adat buat berkumpul dan menggelar berbagai acara.

Nah, ternyata masih ada lho rumah adat Sunda di tengah kota yang sudah modern ini. Tepatnya di Kampung Adat Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Lantas, seperti apa ya rumah adat khas Sunda? Yuk, simak desainnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikProperti berkesempatan mengunjungi pusat rumah adat di Kampung Adat Kranggan pada Rabu (30/10). Rumah tersebut diperkirakan sudah berdiri sejak tahun 1500-an dan diwariskan sebanyak 7 generasi dan didiami oleh 9 pemangku adat.

Kami pun bertemu dengan Juru Bicara Kasepuhan Adat Kranggan, Abah Namin. Ia mengatakan ciri khas rumah adat Sunda adalah rumah panggung dengan tembok terbuat dari papan kayu nangka.

ADVERTISEMENT
Rumah Adat Kranggan di Kota BekasiRumah Adat Kranggan di Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

"Rumah adat Sunda itu ya ciri khasnya rumah panggung, tapi kalau untuk Kranggan yang khasnya ini rumah adatnya seperti ini. Ciri khasnya kita lihat dari bangunan depannya dari papan kayu nangka, bukan jati. Seperti pintu ini usia ratusan tahun tapi masih kuat," ujar Abah Namin kepada detikProperti ketika ditemui di Kampung Adat Kranggan, Kota Bekasi, Rabu (30/10/2024).

Menurut Abah Namin, rumah panggung secara fungsi bermanfaat untuk mencegah serangan hewan liar pada zaman dulu. Bentuk rumah ini pun masih dilestarikan sampai sekarang.

Rumah Adat Kranggan di Kota BekasiRumah Adat Kranggan di Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Fasad rumahnya langsung terlihat ada bale atau teras yang seharusnya memiliki kolong setinggi 75 cm dari tanah. Namun, bagian tersebut sempat dipugar menggunakan beton dan keramik agar lebih kuat menahan beban.

Kayu nangka banyak digunakan pada dinding, tiang, dan dan sebagian rangka atap rumah adat Sunda di Kampung Kranggan. Kayu ini dianggap memiliki sifat yang kokoh dan tahan lama.

Selain papan kayu nangka, dinding rumah adat Sunda bisa terbuat dari bilik bambu yang berupa anyaman. Seperti rumah adat lain yang lokasinya tidak jauh dari rumah ini.

Rumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota BekasiRumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Adapun jendela rumah menggunakan dua buah daun jendela dari kayu seperti kebanyakan rumah tradisional pada umumnya.

Menariknya, pintu-pintu rumah ini memiliki detail ukiran berupa bunga dan hewan seperti ikan dan harimau. Di atasnya pun terdapat tambahan hiasan dan ukiran yang mempercantik tampilan rumah adat.

Rumah Adat Kranggan di Kota BekasiRumah Adat Kranggan di Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Ada tiga pintu di depan rumah adat di Kampung Adat Kranggan ini. Ternyata pintu kanan biasanya digunakan untuk akses seperti mengambil padi, pintu tengah untuk mengambil padi untuk sedekah, lalu pintu kiri adalah ruangan sakral yang tidak boleh dibuka.

Rumah ini sebenarnya jarang dihuni karena lebih berfungsi sebagai menyimpan padi dan benda pusaka. Namun, ketika ada acara atau kegiatan ritual, rumah ini bisa dipakai untuk kumpul keluarga dan warga, serta tempat tidur.

Meski tim detikProperti tidak diperkenankan masuk melihat isi rumah, Abah Namin mendeskripsikan ruangan di dalam rumah. Rumah ini terdiri dari ruangan yang hanya disekat, yakni ruang keluarga, ruang menyimpan beras, dan ruang menyimpan benda pusaka.

"Untuk di dalam sini, kita ada semacam ruang yang cukup luas untuk ruang keluarga. Kemudian juga ada kamar, kalau orang sini bilangnya pangkeng untuk pendaringan dan juga pangkeng untuk menyimpan benda-benda bersejarah," jelasnya.

Rumah Adat Kranggan di Kota BekasiRumah Adat Kranggan di Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Selanjutnya, rumah adat memiliki paseban di halaman depan rumah, yakni area kumpul warga. Ada banyak kursi, meja, dan bale tersedia untuk menampung orang-orang yang bermusyawarah atau menggelar acara.

Rumah Adat Kranggan di Kota BekasiRumah Adat Kranggan di Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Paseban adalah ruang semi outdoor untuk kumpul keluarga dan warga, sehingga biasanya hanya ditemukan di rumah adat. Bagian atas paseban diberi rangka kayu kecapi, kayu nangka, dan bambu. Sementara itu, atapnya dari genteng tanah liat.

"Paseban tempat berkumpul, baik berkumpul keluarga, berkumpul rapat, dan di sini di rumah adat Kampung Kranggan sering dijadikan tempat untuk musyawarah warga baik itu musyawarah ketika mau kerja bakti, kemudian juga musyawarah untuk menyambut bulan Maulid," imbuhnya.

Rumah Adat Kranggan di Kota BekasiRumah Adat Kranggan di Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Kemudian, bagian depan rumah tertutup dengan pagar dari papan kayu yang disusun secara horizontal. Sebagai dekorasi, pagarnya dicat menggunakan warna hijau.

Sementara bagian belakang rumah konsepnya mirip seperti paseban yang semi outdoor. Bedanya, area ini digunakan untuk dapur dan kamar mandi. Rumah Adat Kranggan mempunyai dapur yang sangat luas berisi banyak peralatan dan perlengkapan dapur.

Rumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota BekasiRumah Adat Sunda di Kampung Adat Kranggan, Kota Bekasi Foto: Agung Pambudhy

Tentunya yang nggak boleh ketinggalan adalah tungku masak dengan kayu. Abah Namin menyebut dapur rumah adat bisa mempunyai sejumlah tungku karena keperluan masak besar ketika acara.

"Bentuk dapur seperti paseban. Nanti di sana masih ada tungku, masaknya masih pakai hawu. Hawu itu alat masak yang menggunakan kayu, ada sekitar 3-4 hawu. Jadi kalau misalnya kita ada acara-acara ini cepat masaknya karena tungkunya lebih dari satu," ungkapnya.

Rumah adat ini terbilang luas dan berdiri di atas lahan yang luas juga. Diketahui, luas bangunan dari area paseban depan ke dapur di belakang rumah sekitar 2.000 m2. Sedangkan luas tanah sekitar 8.000 m2 yang juga berisi bangunan lainnya.




(dhw/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads