Rumah dengan banyak pencahayaan dan penghawaan alami bisa bikin suasana hunian terasa lebih nyaman karena terang dan adem. Selain itu, rumah yang minim perawatan bisa jadi nilai plus karena meringankan pekerjaan penghuninya di tengah kesibukan.
Hal ini menjadi perhatian arsitek Revano Satria ketika mendesain sebuah rumah futuristis di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah yang diberi nama MDJ House ini memiliki bentuk yang unik karena bangunannya nyerong ke samping.
Selain bangunan yang unik, pria yang juga Head Principal MSSM Associate ini sengaja merancang rumah yang minim perawatan untuk pemilik yang sangat aktif bekerja, sehingga tidak punya banyak waktu untuk mengurus rumah. Ia juga memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami di dalam rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimana cara bikin rumah menjadi terang, adem, dan minim perawatan? Simak ulasannya berikut ini.
1. Pemilihan Material
![]() |
Kamu dapat memilih material yang tidak perlu perawatan, misalnya beton asli. Penggunaan beton exposed berarti tidak perlu mengecat dinding secara berkala.
"Tidak perlu pemilik itu harus cat ulang, ya sudah beton itu sekali jadi selamanya udah biarin aja seperti itu. Artinya, ya udah tidak ada maintenance lagi," ujar pria yang juga CEO RSI Group itu, Kamis (24/10/2024).
Kemudian, kamu juga bisa memilih material kayu yang tidak mudah lapuk ataupun diserbu rayap, misalnya accoya wood untuk eksterior rumah serta kayu jati untuk lantai.
"Kayu itu sebenarnya perlu maintenance, tapi solusi yang kita beri di sana, kita menggunakan accoya wood. Accoya wood itu jenis kayu yang memang dia sudah dari lab, sudah diubah, jadi dia (kayu) mengalami proses dulu agar dia tidak mengalami deformasi," katanya.
Ia menyebut bentuk kayu ini akan bertahan sangat lama, sehingga finishing kayu tidak mudah rusak.
2. Jendela dan Skylight
![]() |
Kamu bisa memaksimalkan pencahayaan alami dengan menggunakan banyak kaca berukuran besar. Nah, kalau khawatir cahaya yang masuk terlalu keras, kamu bisa menggunakan tritisan dan kisi-kisi sebagai penghalau panas.
Selain jendela, kamu bisa menggunakan skylight atau kaca pada plafon untuk menambah akses cahaya masuk rumah. Uniknya, Revano membangun rumah dengan lantai ketiga agak menyerong, sehingga dapat membuat skylight untuk lantai dua.
"Ada beberapa axis yang kita shift, kita belokan beberapa derajat. Tujuannya agar tercipta ruang-ruang, tercipta cahaya-cahaya yang bisa masuk dalam bangunan rumah," jelasnya.
Bahkan, area kamar mandi dibuatkan skylight agar ada cahaya matahari yang dapat mengeringkan area kamar mandi. Dengan begitu, pemilik rumah yang sibuk tidak perlu khawatir soal kelembaban kamar mandi.
"Area kamar mandi pun kita memasukkan pencahayaan alami langsung di tengah-tengah kamar. Tujuannya agar area kamar mandi itu tidak lembap dan cepat kering," imbuhnya.
3. Inner Court
![]() |
Taman di dalam rumah atau inner court yang terbuka di bagian atas bisa menjadi akses udara dan pencahayaan alami ke dalam rumah. MDJ House memiliki inner court di ruang sudut ruang keluarga dan di area kamar tidur.
"Area living room ada inner court, itu area yang permanen terbuka jadi kalau kalau hujan air masuk ke situ, udara pun masuk ke situ. Di paling atas pun, area kamar utama itu antara kamar tidur dan kamar mandi, di tengah-tengahnya itu kita sediakan juga inner court seperti itu. Tujuannya adalah biar dia ada pencahayaan alami, ada penghawaan alami juga dan agar area kamar mandi itu tidak menjadi lembap," terangnya.
4. Taman
![]() |
Kamu bisa membangun rumah tidak memenuhi seluruh lahan. Buatlah taman di samping ataupun di depan rumah agar membuat rumah terasa asri dan sejuk, apalagi ketika membuka jendela.
"Di depan area kantornya kita sediakan garden juga, jendelanya bisa dibuka, jadi dia nggak perlu pakai AC," pungkasnya.
(dhw/abr)