Ada sebuah rumah berdesain futuristis di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bangunannya seakan bertumpuk tiga lantai dengan elemen kayu dan beton. Uniknya, lantai tiga rumah ini dibuat menyerong, lho.
Bukan tanpa alasan, setiap desain unik rumah ini punya maksud tersendiri. Seperti apa ya arsitektur rumah futuristis ini? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Rumah ini dirancang oleh arsitek bernama Revano Satria yang merupakan Head Principal MSSM Associates sekaligus CEO RSI Group. Ia menyebut rumah tersebut disebut MDJ House, sesuai inisial nama pemilik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantai paling atas rumah ini sengaja diputar untuk menyiasati agar semakin banyak cahaya masuk ke dalam rumah. Tentunya, desain tersebut juga menambah estetika rumah.
"Bangunan ini tidak kita desain dengan satu axis saja. Axis bangunan kita mainkan, jadi kita rotate di lantai atas ada beberapa yang kita putar. Tujuannya apa? Agar memberi kesempatan ada cahaya masuk di antara celah-celah itu," ujar Revano kepada detikProperti, Kamis (24/10/2024).
Namun, arah lantai tiga ini tidak sembarangan, lho. Ia sengaja menghadapkan rumah ke kawasan Sudirman Central Business District (SCBD). Sebab, pemilik rumah dulu pernah bekerja di kawasan tersebut, sehingga memberikan sentuhan nostalgia.
![]() |
"Owner ini dulunya dia bekerja dekat dengan financial institution, jadi saya saat mendesain melihat bahwa rumah ini itu ada view kearah SCBD, area ceritanya masa lalunya sebelum ia beralih ke bisnis yang lain. Jadi saat itu saya punya ide kita memberikan homage seperti penghargaan, bagaimana ia dulu dibentuk dari itu. Jadi rumah itu saya rotate ke gedung-gedung di SCBD, karena dari sana lah dia dulu berasal," ucapnya.
Bagian rooftop pun bisa digunakan untuk duduk-duduk sambil melihat pemandangan gedung-gedung SCBD. Untuk membuat desain seperti ini tentunya tidak mudah, apalagi dengan luas lahan terbatas, yakni 200 m2. Ia menggunakan kantilever untuk menciptakan estetika fasad yang sedemikian rupa.
Dengan memiringkan bangunan, ternyata ia dapat memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Sebab, ia mempunyai ruang untuk membuat skylight dan ventilasi untuk lantai dua rumah.
"Kita ingin mendapatkan semuanya, bentuk harus bagus, desain harus iconic, miringnya harus ada artinya tapi juga harus efektif. Secara cahaya juga tetap bagus, ruangan-ruangan yang terbentuk dengan dimiringkan tetap masuk akal," katanya.
Revano mendesain rumah setinggi tiga lantai seluas 400 m2, berisi satu kamar tidur dan dua kamar mandi. Lalu, ada ruang baca, kantor, serta ruang keluarga yang tergabung dengan dapur dan ruang makan.
Ia mendesain rumah sesuai dengan kebutuhan klien, yakni bangunana praktis sehingga tidak banyak perawatan. Sebab, klien yang merupakan pasangan suami istri mengurus urusan rumah tangga sendiri tanpa asisten rumah tangga.
Ia menggunakan material beton untuk sebagian besar bangunan, termasuk lantai, dinding, dan atap, sehingga tidak perlu pengecatan.. Selain itu, terdapat elemen kayu seperti accoya wood untuk eksterior rumah, kayu jati untuk lantai, dan multiplex untuk wall panel yang dapat tahan lama.
"Hal terkecil saja tidak perlu ada maintenance, jadi contoh di bangunan di MDJ House itu, kita memutuskan menggunakan beton asli untuk fasad rumah. Penggunaan beton asli ini menjadi bermasalah dalam artian tingkat kesulitannya menjadi tinggi sekali karena bentuk bangunan yang tidak geometris lurus tapi bentuknya melengkung," jelasnya.
![]() |
Kemudian, beberapa desain di dalam rumah dibuat berkesan tipis agar tidak memakan ruang, serta membuat rumah terasa lega. Mengingat, ukuran rumah cukup terbatas, sehingga ia ingin memaksimalkan ruang gerak.
Salah satunya dari desain tangga yang dibuat melayang. Desainnya sederhana hanya dengan material besi dan tidak ada railing.
"Ruangan yang sangat terbatas karena kita tidak ingin secara visual itu menjadi sesuatu yang blocking bagi pengguna. Karena jarak dari tempat duduk ke library, tangga, dan pantry hanya berjarak 5 meter," tuturnya.
"Saat kita mendesain itu, kita ingin elemen-elemennya seringan mungkin. Menjadi elemen yang secara psikologi itu juga tidak terlihat sesuatu yang berat, terlihat lebih levitated," lanjutnya.
![]() |
Bahkan, ia juga sengaja membuat TV yang melayang dengan menempelkannya pada kayu yang menggantung ke plafon di ruang keluarga.
"Tempat TV pun kita angkat sedikit seperti melayang. Jadi untuk TVnya itu kabinetnya itu bentuknya melayang, di bawahnya itu ada lubangnya. Itu emang kita sengaja biar kesannya semua lebih light," terangnya.
Ruang keluarga ini mengusung konsep open space, sehingga menyatu dengan dapur. Lalu, bagian dapur menjadi sangat luas dengan meja dan island kitchen yang panjang.
Rumah ini pun menggunakan kaca berukuran besar yang memungkinkan banyak cahaya alami masuk, sebagian pun dapat dibuka untuk penghawaan alami.
![]() |
Hanya ada satu kamar tidur yang terletak di lantai tiga. Menariknya, rumah ini memiliki inner court atau taman dalam rumah yang letaknya di antara ruang tidur dan kamar mandi.
Taman tersebut dibiarkan terbuka di plafonnya, sehingga memungkinkan udara masuk ke kamar. Bahkan, ada ornamen tanaman di dinding kamar mandi, sehingga memberi kesan menyatu dengan alam.
![]() |
Kamar mandi ini tidak tertutup dengan pintu atau dinding biasa, tetapi menggunakan kaca. Lalu, plafon kamar juga menggunakan elemen kayu, sehingga semakin memberi kesan hangat.
![]() |
Bangunan rumah tidak menutup seluruh lahan, tetapi ia menyisakan jarak untuk taman samping dengan jalan setapak, pohon bambu, dan bebatuan.
(dhw/zlf)