Siapa yang tidak mau memiliki rumah yang bisa hemat listrik? Hal tersebut tentu menjadi idaman banyak orang.
Buat kamu yang mau memiliki rumah ramah lingkungan bahkan bisa hemat listrik, bisa coba untuk membuat rumah pasif. Apa itu rumah pasif?
Pengertian Rumah Pasif
Dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (11/10/2024), PR dan Marketing Communication Senior Manager Gravel, Ricky Alexander Samosir menjelaskan rumah pasif adalah jenis bangunan yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan energi alami, seperti angin dan cahaya matahari. Fungsinya untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep tersebut memang belum banyak diterapkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tak heran konsep rumah pasif masih terdengar asing bagi masyarakat.
Konsep rumah pasif pertama kali muncul pada akhir 1980-an. Tujuannya adalah menciptakan bangunan yang dapat mempertahankan kenyamanan termal sepanjang tahun dengan menggunakan sedikit energi. Rumah pasif menggunakan prinsip dasar seperti isolasi yang sangat baik, desain yang cermat untuk menangkap sinar matahari, dan sistem ventilasi yang canggih.
Rumah pasif telah terbukti mampu mengurangi konsumsi energi hingga 95% dibandingkan rumah konvensional. Bahkan, bangunan ini telah diakui secara global, dengan standar ketat yang ditetapkan oleh Passive House Institute (PHI) di Jerman.
Salah satu ciri khas rumah pasif adalah desainnya yang memungkinkan pemanfaatan energi alami secara optimal. Rumah pasif biasanya dirancang dengan banyak jendela yang menghadap ke selatan, memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam rumah.
Selain itu, rumah pasif sering menggunakan material bangunan alami, ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan ruang luar dan bukaan untuk mengoptimalkan sirkulasi udara sehingga rumah terasa lebih sejuk tanpa perlu menggunakan banyak energi untuk pendingin udara.
Karakteristik Rumah Pasif
Rumah pasif memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari bangunan konvensional:
β Efisiensi Energi Tinggi: Rumah pasif dirancang untuk meminimalkan penggunaan energi aktif, terutama dalam hal pemanas dan pendingin ruangan. Penggunaan panel surya dan sistem ventilasi yang cerdas memastikan bahwa kebutuhan energi bangunan sangat rendah.
β Pemanfaatan Sinar Matahari: Lokasi dan orientasi rumah sangat penting. Rumah pasif biasanya dibangun di lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, dengan jendela besar di sisi selatan untuk memaksimalkan pemanasan alami.
β Penggunaan Material Lokal dan Alami: Untuk mengurangi jejak karbon, rumah pasif sering menggunakan bahan bangunan lokal yang ramah lingkungan. Material seperti kayu dan batu lebih disukai, sedangkan penggunaan plastik dan bahan sintetis lainnya dihindari.
β Sistem Pengolahan Air Efisien: Selain hemat energi, rumah pasif juga dirancang untuk menggunakan air dengan lebih efisien, baik melalui sistem pemanenan air hujan maupun penggunaan teknologi sanitasi yang ramah lingkungan.
Keunggulan utama dari rumah pasif adalah efisiensi energi dan kenyamanan termal. Rumah ini mampu menjaga suhu dalam ruangan tetap stabil sepanjang tahun tanpa harus bergantung pada sistem pendingin udara yang mahal. Selain itu, biaya operasional rumah pasif jauh lebih rendah dibandingkan rumah konvensional, karena konsumsi energinya yang sangat rendah.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/zlf)