.webp)
Sebuah bekas bunker Nazi berusia lebih dari 80 tahun di Hamburg, Jerman kini berubah wujud menjadi properti yang menarik perhatian. Siapa sangka, bunker bernama St. Pauli ini bisa disulap menjadi restoran dan hotel.
Melansir dari CNN, Senin (19/8/2024), bangunan hasil kerja paksa selama rezim Nazi Adolf Hitler dan periode tergelap dalam sejarah Jerman itu, seakan lahir kembali dengan perubahan yang mengejutkan.
Kini, bunker Hamburg disulap menjadi bangunan lima lantai dengan rooftop berbentuk seperti piramida. Lalu, bangunan ini dihias juga dengan tanaman yang rimbun di atas fasad beton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunker ini kemudian diubah menjadi bangunan hotel bernama The REVERB by Hard Rock. Hotel ini terletak di kawasan yang dipenuhi kedai-kedai kopi dan toko-toko antik, serta klub malam. Hotel ini memiliki 134 kamar dengan tarif berkisar 180 Euro atau sekitar Rp 3 juta (Kurs Rp 17.196) untuk kamar klasik per malam.
 Ex Bunker Nazi disulap jadi hotel/Getty Images via CNN Foto: Ex Bunker Nazi disulap jadi hotel/Getty Images via CNN |
Fasilitas yang ditawarkan antara lain TV berukuran 55 inci dan asisten kamar Alexa. Sementara harga kamar suite yang termahal dengan pemandangan kota yang luas berkisar 269 Euro atau sekitar Rp 4,6 juta per malam.
Meski bangunan lama, hotel ini juga memiliki berbagai detail modern yang trendi seperti hotel lainnya. Terdapat sistem check-in mandiri, teknologi pintar, dan ruang kerja bersama.
Kamu tidak harus menginap di hotel ini untuk bisa menikmati fasilitas bunker. Sebab, di lantai dasar terdapat kedai kopi Constant Grind dan Rock Shop yang bisa diakses semua orang selain tamu hotel.
Selain itu ada restoran dan bar Karo & Paul milik Koki Selebriti Jerman, Frank Rosin yang mengisi 3 lantai bangunan ini. Bar ini sudah buka sejak April 2024, sementara restorannya masih dalam proses.
 Ex Bunker Nazi disulap jadi hotel/Getty Images via CNN Foto: Ex Bunker Nazi disulap jadi hotel/Getty Images via CNN |
Lalu, ada restoran La Sala yang buka di lantai lima, menawarkan pemandangan dari sudut pandang yang tinggi serta menu makanan internasional. Ada juga taman di atap, Green Beanie dengan bar hingga jalan setapak untuk mengitari gedung yang bisa bebas diakses untuk publik.
Dulu, Bunker Hamburg ini merupakan salah satu dari delapan menara anti pesawat di atas tanah yang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan serangan udara. Jerman membangun bunker ini setelah serangan udara Inggris di Berlin pada tahun 1940.
Bunker tersebut terbuat dari 76.000 ton beton dengan ketebalan dinding hingga 2,5 meter. Hal ini membuat bangunan ini tidak mudah dihancurkan.
"Ide untuk menambah tinggi bangunan dengan tanaman hijau adalah untuk menambahkan sesuatu yang damai dan positif ke blok besar yang tersisa dari kediktatoran Nazi ini," kata Anita Engels dari asosiasi lingkungan Hilldegarden, dikutip dari CNN, Senin (19/8/2024).
Asosiasi ini telah membantu membuat babak baru dalam sejarah bunker Hambug dengan mengumpulkan testimoni orang-orang yang pernah tinggal di bunker tersebut serta dipaksa membangunnya.
Orang yang berkunjung ke bunker ini bisa mengetahu sejarah lengkap soal bangunan ini di pameran lantai pertama gedung.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(dhw/zlf)
