Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengusung konsep green city atau kota hijau. Salah satu hal yang dilakukan untuk menerapkan konsep tersebut adalah membangun bangunan yang ramah lingkungan atau green building.

Tak hanya green building, konsep bangunan yang dibangun akan dibuat seakan-akan 'menghilang' karena dipenuhi oleh tumbuhan. Kurator IKN, Ridwan Kamil menuturkan, bangunan-bangunan yang ada di sana harus ada tanaman, baik di bagian balkon maupun di atap bangunan.

"Di sana adalah kota hutan, bukan kota beton, maka kota hutan itu hijaunya sekawasan hijaunya juga harus ada di lingkungan RTRWnya, hijaunya juga harus ada di bangunan. Wajah bangunannya harus ada taman, harus ada pot bunga, harus ada pohon, atap bangunan juga tidak boleh untuk mechanical saja tapi harus untuk kebun bunga, garden, dan pohon-pohon sehingga bangunan di IKN idealnya tidak terlihat, yang terlihat adalah hutan, pohon, tapi ada orang berkegiatan," paparnya dalam acara Rakornas Ibu Kota Nusantara di Grand Ballroom Hotel Kempinsky, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

"Nah itu tugas berat saya karena arsitek yang membangun ingin menonjolkan arsitekturnya, saya bilang 'yang menonjol adalah istana presiden. Sisanya di luar istana presiden, tampil secukupnya, menghilanglah di balik hutan-hutan'. Itulah yang disebut world forest city," bebernya.

Untuk sektor perumahan, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, akan ada yang berupa rumah tapak atau landed house dan juga apartemen. Untuk bangunan apartemen, antar-towernya rencananya akan dihubungkan oleh jembatan sehingga memudahkan para penghuni jika ingin berpindah ke unit lainnya.

"Uniknya nanti di sini juga akan ada jembatan. Jadi kalau lagi buru-buru, kangen sama tetangga sebelah nggak lagi turun ke bawah, pencet (lift) lagi, cukup lewat jembatan antar-apartemen. Bahkan ke kantor bisa cukup lewat jembatan tanpa bertemu tanpa aspal," ungkapnya.

Menurutnya, dengan begini maka penduduk di IKN akan menjadi lebih sehat karena lebih sering berjalan kaki, naik sepeda, dan lingkungannya dipenuhi oleh pepohonan. Adapun, transportasi di sana rencananya akan menggunakan energi listrik untuk mengurangi polusi udara.