Malam di MACAN, Cara Artsy People Nikmati Musik di Museum

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Malam di MACAN
Karya seni instalasi di depan area Museum MACAN. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Museum MACAN kembali menghadirkan 'Malam di MACAN'. Gelaran 'Malam di MACAN' merupakan tradisi tahunan yang kali ini didukung penuh oleh Heineken ada di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dengan cara yang gak biasa sepanjang sore hingga malam nanti.

Panggung utama dibuka dengan Patras mulai pukul 17.00 WIB, berlanjut ke tur galeri di sore hari. Aksi musik berlanjut ke Puff Punch, Asa Kusumah, The Cottons, Kind Show hingga Hogi di pukul 23.00 WIB.

Deputy Director & Operation Museum MACAN, Cindy Tan, cerita kolaborasi dengan Heineken di tahun ini buat Malam di MACAN jadi campaign setelah bekerja.

"Di Museum MACAN ini jadi kolaborasi yang unik karena pengalaman setelah bekerja digabungkan dengan berkesenian juga. Ekspektasinya yang pertama dari pengalaman bermuseum meredifinisikan pulang kerja bisa dengan sukses ya. Terefleksikan dengan Malam di MACAN," katanya saat di Museum MACAN, Jumat (19/9).

Malam di MACAN hadir pertama kalinya di 2018 dan sempat hiatus selama 4 tahun. Baru di 2024, gelaran musik di museum ini kembali dihadirkan dengan menggandeng ALI dan Diskoria.

Menurut Cindy Tan, misi awalnya memang ingin melebarkan kesenian ke bagian kehidupan yang lalu. Pihaknya pun menyambut banyak pengunjung atau audiens dari berbagai latar belakang.

Malam di MACANPotret Marketing Manager Heineken®, Kahfi Arif (sebelah kiri), seniman Harishazka Fauzan (tengah), Deputy Director & Operation Museum MACAN Cindy Tan (sebelah kanan). Foto: Tia Agnes/ detikcom

"Kami membawa pengalaman baru dibawa ke level selanjutnya atau pengalaman musik setelah larut malam dan yang kemudian we touched setelah bekerja dan juga menikmati musik," ucapnya.

Karya Seni Instalasi 'Ahhhfterwork'

Jika detikers ke Museum MACAN di event Malam di MACAN, bakal mendapati tunnel yang berbentuk karya seni instalasi ciptaan seniman muda Harishazka Fauzan berjudul 'Ahhhfterwork'. Karya setinggi 5 meter ini memuat 863 frame dengan format video yang dibuat stop motion dan digambarnya secara manual.

"Saya menggambar dari nomor satu ke-863 yang terinspirasi dari bahan-bahan berkualitas dari Heineken, ada ragi khas yang hadirkan karakter segar sedikit fruity dan rasa yang seimbang," kata pria yang akrab disapa Azka.

Simbol pure malt, air, dan hops yang terbaik dari alam juga terlihat dalam video stop motion tersebut. Ia membuat karyanya dengan 13 layer dan vibes musik yang easy going.

"Sebenarnya ruangan ini menyesuaikan visual yang meruang dengan panjang yang juga 5 meter. Tunnel transisi ini tuh seperti membedakan dari hiruk-pikuk setelah bekerja. Selama masuk ke tunnel butuhkan waktu, jadi seperti ruang pelepasan energi," katanya.

Sebagai salah satu destinasi seni dan budaya terkemuka di Jakarta, Museum MACAN telah menjadi tempat favorit bagi warga kota untuk melepas penat di akhir pekan. Museum ini juga jadi tempat beristirahat dan mengisi ulang energi setelah rutinitas kerja yang padat.

Instalasi ini bakal ngajak kamu buat memanjakan lebih dari sekadar mata dan telinga, namun semua indera yang ada. Ditambah dengan menghadirkan pengalaman The First Ahhh! yang beda dari sebelumnya.

Buat kamu yang mau datang ke Museum MACAN, masih bisa instalasinya hingga akhir pekan ini pada 21 September 2025.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO