Menikmati Museum MACAN dengan Cara Nonton Gigs

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Malam di MACAN
Malam di MACAN digelar di Museum MACAN pada Jumat (13/9/2024). Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Ada yang berbeda di Museum MACAN pada Jumat (13/9/2024) kemarin. Situasi Museum MACAN nggak lagi penuh artsy tapi juga generasi muda yang suka dengan skena musik.

Lewat Malam di Macan, pesta tahunan yang sempat terhenti karena pandemi kembali diselenggarakan kemarin malam. Dimulai dengan diskusi publik, perayaan musik dan seni yang berjudul Gerak Groove sukses menghadirkan band Ali usai sepulang dari Fuji Rock Festival, Diskoria (live set), Harum Manis, Bergas (Pleasure, SCRB!), dan Hanin.

Sore harinya, pencinta seni disuguhi dengan media tur pameran seni CARE karya Patricia Paccinini. Puluhan gigs people yang ingin nonton sajian musik, lebih dahulu menikmati karya seni yang ada di museum seni rupa dan kontemporer di barat-nya Jakarta.

Penampilan awal dibawakan oleh Harum Manis, dilanjutkan Bergas, Hanin, Diskoria, dan tentu saja Ali.

Uniknya Diskoria menampilkan format baru sebagai interpretasi musik elektronik secara langsung dari lagu-lagu klasik Indonesia-dipengaruhi oleh para pionir di genrenya seperti Kraftwerk dan Yellow Magic Orchestra.

Amalia Wirjono, Kepala Departemen Pengembangan Museum MACAN ngomong Gerak Groove sebenarnya vibes-nya berasal dari band Ali. "Ali menginspirasi kami untuk tema malam ini. Kami intinya ingin platform musik untuk di museum secara konsisten dan ada setiap tahunnya. Menariknya, mereka yang tampil juga belum pernah ke Museum MACAN," terangnya saat ditemui di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (13/9/2024).

Malam di MACAN, lanjut Amalia, ingin melibatkan pelaku seni budaya dan membuka museum kepada mereka yang belum pernah datang ke sini.

"Menariknya memang demografi ini supaya lebih luas lagi agar siapapun bisa datang ke museum," katanya.

Arswandaru dari band Ali pun tertarik buat manggung di Museum MACAN karena pertama kalinya nge-gigs di museum.

"Alasan kami mengambil gigs ini karena bagi kami experience yang sangat baru. Buat saya pribadi, suka dengan seni rupa ternyata bisa menyambungkan dengan musik yang dimainkan," tuturnya.

Dengan berjumpa audiens yang baru dan beririsan dengan seni rupa dan belum pernah nonton Ali manggung. "Ini tuh kayak pakaian lengkap, audiens musik di museum seni modern dan di Jakarta," pungkas pria yang akrab disapa Daru.

Sejak tahun 2018, Museum MACAN mendedikasikan Malam di MACAN untuk meningkatkan keterlibatan budaya di kalangan anak muda sekaligus memberikan penghargaan kepada para pendukung dan anggota museum.

Untuk menarik demografi yang lebih luas dan meningkatkan inklusivitas budaya, Museum MACAN selalu aktif menghadirkan beragam kegiatan yang menarik.


(tia/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO