.webp)
Madonna Desak Paus Leo XIV Turun Tangan ke Gaza: Gak Ada Waktu Lagi
Superstar asal Amerika yang besar di lingkungan Katolik Roma ini menyampaikan pesan tersebut lewat unggahan Instagram.
"Bapa Suci. Tolong pergi ke Gaza dan bawa cahaya-Mu kepada anak-anak sebelum terlambat," tulis Madonna.
Buat dia, masalah ini bukan cuma soal politik.
"Sebagai seorang ibu, saya tidak tega melihat penderitaan mereka. Anak-anak di dunia adalah milik semua orang. Engkau satu-satunya di antara kami yang tidak dapat ditolak masuk," katanta.
Ia menegaskan, "politik tidak dapat memengaruhi perubahan," tapi "kesadaran bisa melakukannya."
Menariknya, pesan ini diunggah tepat di hari ulang tahun putranya, Rocco. Madonna bilang hadiah terbaik yang bisa dia kasih ke anaknya adalah meminta semua orang untuk melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu menyelamatkan anak-anak tak berdosa yang terjebak dalam baku tembak di Gaza.
Soal konflik, Madonna tegas bilang dia gak menyalahkan, atau memihak. Bahkan ia mengingatkan, "Semua orang menderita. Termasuk para ibu, para sandera. Saya berdoa agar mereka juga dibebaskan."
Seruan Madonna datang di tengah makin banyaknya artis dunia yang angkat suara soal Gaza, mulai dari Massive Attack, Brian Eno, sampai U2. Bahkan sebelumnya, pada akhir 2023, Madonna mengkritik serangan 7 Oktober oleh Hamas ke Israel dan balasan militer Israel yang ia sebut memilukan.
Sementara itu, Paus Leo XIV sejak awal kepausannya pada Mei 2025 cukup vokal soal Gaza. Pada Juli 2025, ia sempat bilang, "Saya mengikuti dengan penuh keprihatinan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana penduduk sipil menderita kelaparan parah dan terus terpapar kekerasan dan kematian," sambil menyerukan gencatan senjata.
Dukungan untuk Madonna juga datang dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia mengapresiasi kasih sayang, solidaritas, dan komitmennya untuk merawat semua orang yang terdampak krisis Gaza, terutama anak-anak.
Menurut Tedros, "Ini sangat dibutuhkan. Kemanusiaan dan perdamaian harus ditegakkan."
Faktanya, kondisi di Gaza memang memprihatinkan. Data UNICEF mencatat lebih dari 18.000 anak tewas sejak Oktober 2023, rata-rata 28 anak per hari. WHO bahkan menyebut blokade Israel yang menghambat bantuan sebagai kelaparan massal buatan manusia.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 222 orang, termasuk 101 anak, meninggal karena malnutrisi sejak perang dimulai.
(dar/ass)
