Round-Up
Ariel NOAH: Dari Vokalis Band Menjadi Dilan ITB
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Dilan sebelumnya diperankan oleh aktor yang lebih muda.
Ariel mengungkapkan bahwa menerima peran besar ini bukanlah keputusan instan, karena ia menyadari betapa kuatnya karakter Dilan di mata publik.
Baca juga: Maju Mundur Ariel NOAH Lanjutkan Nafas Dilan |
Ariel mengakui sempat dilanda keraguan dan kegalauan sebelum akhirnya menerima tawaran dari Falcon Pictures. Pertimbangan utamanya adalah besarnya karakter Dilan yang sudah melekat pada masyarakat.
"Satu, galaunya karena ini tokohnya besar, ya. Maksudnya, udah kuat, gitu. Jadi, enggak boleh sembarangan memutuskan," ujar Ariel.
Namun, setelah berdiskusi panjang dengan penulisnya, Pidi Baiq, Ariel merasa tertantang dan berkomitmen penuh untuk serius menjajal dunia seni peran.
"Ada ketakutan, tapi juga pas ngobrol kan ya, ini kan ngobrolnya panjang tuh sama Ayah Pidi, sama Fajar juga... Yang penting itu memang ada keinginan yang kuat. Jadi, ya itu gue punya sih. Maksudnya gue pengen, 'Eh, gue pengen cobain ini,' dan ada komitmen sih. Jadi gue juga udah komit, ini mesti dicobain dengan serius, dijalanin dengan serius," tegas vokalis NOAH itu.
Peran sebagai Dilan ITB ternyata memiliki makna personal bagi Ariel. Ia mengaku sempat memiliki mimpi besar untuk berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), khususnya di jurusan Seni Rupa, namun gagal. Lewat peran Dilan versi mahasiswa ITB ini, Ariel merasa mimpinya seolah terwujud.
"Begitu kepikiran mau jadi anak Seni Rupa ITB itu, 'Oh, pas kuliah entar gini, pakaiannya gitu, pergaulannya begini.' Itu udah kebayang, gitu. Bayangan itu hilang pas enggak diterima. Jadi, peran ini seperti kesempatan untuk menggambarkan versi Ariel seandainya dulu diterima di FSRD ITB," tuturnya.
Kreator semesta Dilan, Pidi Baiq, menjadi sosok kunci di balik pemilihan Ariel. Ia mengaku telah mempertimbangkan banyak nama, namun pikirannya selalu kembali kepada Ariel. Pidi Baiq menanggapi santai kritik mengenai pergantian pemeran Dilan, bahkan dengan candaan khasnya.
"Kan saya sudah bilang, Ariel itu banyak betul. Selain Ariel, berarti saya enggak mau asal milih, kan? Banyak banget. Kok di otak saya teh Ariel terus ya? Spider-Man juga ganti-ganti pemainnya. Yang penting kan ceritanya," ungkap Pidi Baiq.
Pidi juga berpesan kepada Ariel untuk tidak perlu berusaha keras meniru atau berakting menjadi Dilan, karena ia melihat adanya kemiripan karakter yang kuat.
"Saya pikir nanti ya sudah, 'Kau adalah Dilan.' Jangan kau berusaha menjadi Dilan dalam akting, enggak usah. 'Kau adalah Dilan,' gitu," pesan Ayah Pidi kepada Ariel.
Pidi Baiq menilai Ariel memiliki "bau-bau Dilan" karena sama-sama anak band dari Bandung, menyukai motor, dan punya bakat melukis.
Kedua film, "Dilan ITB 1997" dan "Dilan Amsterdam," direncanakan akan memulai proses syuting pada Desember 2025 dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 2026.
(ass/tia)











































