Round Up

7 Penjarah Rumah Uya Kuya Diamankan Polisi, Berstatus Saksi

Atmi Ahsani Yusron
|
detikPop
Uya Kuya klarifikasi video hoax dan minta maaf joget di DPR.
(Foto: Instagram @king_uyakuya) Uya Kuya klarifikasi video hoax dan minta maaf joget di DPR.
Jakarta - Rumah anggota DPR RI nonaktif Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025). Penjarahan ini terjadi dipicu sikap Uya Kuya dan anggota DPR RI lain soal tunjangan yang mereka terima. Juga aksi joget para anggota dewan termasuk pria pembawa acara hipnotis di TV itu joget-joget di sela Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus 2025.

Polisi kini sudah mengamankan 7 pelaku penjarahan rumah Uya Kuya. Dari keterangan yang diberikan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal, 7 pelaku itu merupakan warga setempat dan beberapa datang dari Bekasi. Status mereka saat ini masih saksi.

"Ada tujuh (pelaku) dalam rangka lidik (penyelidikan). Tiga orang warga Duren Sawit dan empat orang warga Kota Bekasi dan Priok. Semuanya masih status saksi," jelas Alfian dihubungi pada Minggu (31/8/2025).

Motif pelaku belum diketahui dan masih dalam proses pendalaman. Belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

Rumah Anggota DPR Surya Utama atau Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, tampak lengang pada Minggu (31/8/2025).Rumah Anggota DPR Surya Utama atau Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, tampak lengang pada Minggu (31/8/2025). Foto: Ari Saputra

Setelah heboh video joget dan protes kencang soal tunjangan DPR RI, Uya Kuya sudah bikin video klarifikasi hingga permintaan maaf. Di hari penjarahan dia juga kembali mengunggah video berisi permohonan maaf yang ditujukan untuk masyarakat Indonesia.

"Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia, atas apa yang terjadi berapa hari terakhir ini, atas apa yang saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Kami memahami bahwa apa yang terjadi ini mengakibatkan luka yang mendalam bagi rakyat Indonesia, terutama korban yang harus gugur dan terluka akibat bentrokan-bentrokan yang terjadi," ucapnya.

Petugas kepolisian memasang garis polisi di sekitar rumah anggota DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Penjagaan ini dilakukan untuk membatasi akses dan menjaga keamanan area setelah terjadi penjarahan oleh massa.Petugas kepolisian memasang garis polisi di sekitar rumah anggota DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Penjagaan ini dilakukan untuk membatasi akses dan menjaga keamanan area setelah terjadi penjarahan oleh massa. Foto: Ari Saputra

"Tidak ada sedikitpun niat dari kami untuk membuat suasana ini menjadi gaduh," sambung pria yang sebelumnya berprofesi sebagai penyanyi itu.

Uya meminta dirinya agar diberikan kesempatan sekali lagi. Dia berjanji akan bekerja lebih maksimal. Namun pada Minggu (31/8) PAN menonaktifkan dirinya sebagai anggota DPR RI.

PAN lewat Wakil Ketua Umum Viva Yoga Maulana mengumumkan penonaktifan Surya Utama (Uya Kuya) dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dari fraksi mereka di DPR RI. Penonaktifan efektif per tanggal 1 September 2025.

Dalam keterangan resmi PAN menyebutkan alasannya. Kata mereka dua pejabat yang dinilai bermasalah oleh rakyat itu dinonaktifkan setelah mencermati dinamika dan perkembangan situasi saat ini.

Viva Yoga juga berpesan agar masyarakat tidak panik dan berspekulasi macam-macam. Menurutnya, rakyat tetap perlu menaruh kepercayaan pada Presiden Prabowo Subianto.

"PAN mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap tenang, sabar dan mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini secara tepat, cepat, dan selalu berpihak kepada rakyat serta untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan," ujarnya.

(aay/dar)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO