Round-Up

Misteri Hilangnya Sherly: Sidang Warisan Tertunda, Suami Mpok Alpa Belum Lapor Polisi

tim detikcom
|
detikPop
keluarga mpok alpa
Putri mendiang Mpok Alpa, Sherly (kanan). Muhammad Ahsan Nurrijal/detikpop
Jakarta - Keluarga mendiang Mpok Alpa, tengah dilanda kecemasan mendalam. Putrinya, Sherly (20), dikabarkan menghilang tanpa jejak selama hampir sebulan, tepat di tengah proses hukum penting, yakni sidang penetapan ahli waris.

Kasus ini mencuat setelah sidang penetapan ahli waris di Pengadilan Agama Jakarta Timur pada Kamis (11/12) terpaksa ditunda karena Sherly, sebagai ahli waris, tidak hadir.

Ketidakhadiran Sherly ini bukan disebabkan oleh kesibukan biasa, melainkan karena ia sudah tidak bisa dihubungi dan keberadaannya tidak diketahui oleh pihak keluarga.

Kuasa hukum keluarga Mpok Alpa, Zaki, membenarkan bahwa kliennya mengajukan permohonan penetapan ahli waris untuk mengurus harta peninggalannya. Harta tersebut harus segera diurus dan secara hukum berhak diterima oleh Sherly.

"Sidang ditunda karena Sherly, yang seharusnya hadir sebagai ahli waris, tidak bisa dihubungi. Nomornya tidak aktif dan dia tidak pulang," jelas Zaki.

Ia menambahkan bahwa upaya untuk melacak Sherly terus dilakukan, namun hingga kini hasilnya masih nihil. Ketidakpastian mengenai keberadaan Sherly secara otomatis menghambat penyelesaian pembagian warisan ini.

Ajie Darmaji, suami Mpok Alpa sekaligus ayah sambung Sherly, angkat bicara mengenai langkah-langkah yang diambil keluarga. Ajie mengakui bahwa mereka belum mengambil jalur hukum formal, yakni melapor ke pihak kepolisian.

Hal ini memicu pertanyaan, mengingat Sherly telah hilang kontak selama kurang lebih satu bulan. Ajie menjelaskan bahwa ia dan Mpok Alpa masih meyakini bahwa Sherly hanya sedang "menghindar" atau "pergi sebentar," bukan hilang dalam kondisi yang membahayakan.

Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa Sherly pergi tanpa meninggalkan pesan yang mengkhawatirkan.

"Belum ke polisi karena kita menganggap anak ini masih di sekitaran kita, masih aman," ujar Ajie.

"Kita cari tahu dulu ke teman-temannya yang sering bareng sama dia... Nanti kalau sudah benar-benar mentok, kita akan ke jalur hukum."

Selain itu, Ajie mengungkapkan keengganannya untuk langsung menghubungi keluarga biologis Sherly (dari pihak almarhum ayah kandungnya) sebagai langkah awal pencarian.

Ia beralasan ingin menghindari potensi konflik atau perdebatan yang mungkin muncul jika pihak keluarga biologis terlibat terlalu cepat. Keluarga Mpok Alpa memilih untuk memprioritaskan upaya pencarian mandiri melalui jaringan teman-teman Sherly.

Menggali lebih dalam mengenai kondisi Sherly sebelum menghilang, Ajie Darmaji mengungkapkan bahwa ada perubahan sikap yang cukup signifikan pada diri putrinya.

Diketahui, Sherly bekerja di sebuah perusahaan di kawasan Bintaro. Karena pekerjaannya, Sherly memang kerap pulang larut malam atau terkadang menginap di luar, sehingga pola komunikasi yang tidak teratur sudah menjadi hal yang biasa bagi keluarga Mpok Alpa.

Namun, beberapa hari sebelum ia menghilang tanpa kabar, Sherly dikabarkan menjadi lebih pendiam dan tampak murung. Ajie tidak merinci masalah apa yang sedang dihadapi Sherly, namun mengisyaratkan bahwa ada persoalan pribadi yang membebani pikiran sang putri.

Pada saat terakhirnya, Sherly sempat berpamitan kepada keluarga bahwa ia akan pergi sebentar. Namun, setelah itu, ia tidak pernah kembali pulang.

Dengan ditundanya sidang penetapan ahli waris hingga waktu yang belum ditentukan, fokus keluarga kini sepenuhnya tertuju pada keselamatan Sherly.

Ajie Darmaji pun berharap Sherly segera kembali dan mau berkomunikasi dengan keluarga, sehingga masalah warisan yang menjadi haknya dapat diselesaikan, dan yang terpenting, kegelisahan keluarga dapat terobati.


(ass/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO