Curhat Kadir Pelawak Lansia Tergerus Zaman

Kadir aktif sebagai pelawak di industri hiburan Indonesia sejak tahun 80-an. Selama dua dekade lebih sampai era 90-an dia aktif melawak bareng Srimulat. Kini popularitasnya meredup.
Panggilan kerja udah jarang datang kepadanya. Untuk terus menyambung hidup, Kadir kini menjadi afiliator dan bekerja dari rumah.
Kepada detikcom Kadir curhat soal kariernya sebagai komedian yang kini mulai tergerus zaman. Munculnya banyak wajah-wajah baru yang fresh tentu jadi salah satu faktor, tapi dia juga gak menutup mata soal kejenuhan masyarakat.
"Seniman itu kalau udah usia lanjut, muncul generasi baru. Inilah kita harus sadar bahwa kalian nonton yang orangnya itu-itu aja, bosen gak? Ah Kadir lagi, Kadir lagi," katanya ditemui di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, jelang akhir pekan panjang ini.
Pelawak 71 tahun itu gak menampik kalau pelawak senior memang sulit buat eksis lagi menghibur di layar kaca. Masa kini gak kayak zaman Srimulat masih eksis di TV kayak tahun 90-an.
Sepi job dan minim aktivitas di luar membuat Kadir merasakan banyak perubahan. Gak cuma dalam hidup tapi juga kesehatan fisiknya.
Sekarang dia ngaku gampang sakit. Mulai dari yang ringan sampai penyakit serius di mata.
"Masuk angin, yang pegel linu, yang makan salah perutnya sakit. Bener ini. Sampai dironsen berapa kali itu perutnya sakit," jelas Kadir.
"Orang nganggur kan ya. Bingung mikir," lanjutnya.
Sakit yang paling terasa adalah katarak di mata kiri Kadir. Dia kini gak bisa lagi melihat sejelas dulu.
Katarak seharusnya bisa dioperasi. Namun karena berbagai alasan, Kadir masih belum melakukannya.
(pig/aay)