Kanye West Didepak dari Agensi Usai Ngaku Nazi

Nama Kanye West kini sudah dihapus dari daftar musisi agensi tersebut, dikutip dari Variety. Perwakilan mereka menolak mengungkap sudah berapa lama Ye bekerja sama dengan mereka.
Daniel McCartney dari 33&West mengonfirmasi kabar ini lewat unggahan di media sosial pada 10 Februari 2025.
"Berlaku segera... karena pernyataannya yang menyakitkan dan penuh kebencian yang tidak dapat saya atau 33&West toleransi," tulis McCartney.
Sejak Grammy Awards 2025, Kanye seperti tak berhenti membuat sensasi. Mulai dari kedatangan mengejutkan di ajang tersebut, di mana istrinya, Bianca Censori, tampil nyaris bugil di karpet merah, hingga serangkaian ledakan kebencian di media sosial.
Di platform X, Kanye West dengan terang-terangan menyatakan dirinya sebagai Nazi dan memuji Adolf Hitler. Unggahannya memicu kecaman luas hingga akunnya diduga dihapus atau dinonaktifkan.
Dalam unggahan terakhirnya, Kanye West menulis:
"Saya keluar dari Twitter. Saya menghargai Elon karena mengizinkan saya untuk melampiaskan kekesalan. Sungguh melegakan menggunakan dunia sebagai papan suara."
Baca juga: Kanye West Adalah Nazi |
Namun, yang paling memicu amarah publik adalah langkahnya menjual kaos putih dengan swastika besar di bagian depan seharga US$ 20 atau sekitar Rp 327 ribu.
Situs penjualan tersebut didukung oleh Shopify, tetapi setelah insiden ini, Shopify segera menutup situs tersebut dengan alasan pelanggaran aturan.
"Semua pedagang bertanggung jawab untuk mengikuti aturan platform kami. Pedagang ini tidak terlibat dalam praktik perdagangan yang autentik dan melanggar ketentuan kami, jadi kami menghapusnya dari Shopify," ujar perwakilan Shopify.
Ini bukan pertama kalinya Kanye kehilangan kerja sama bisnis akibat sikapnya yang kontroversial. Sebelumnya, ia telah didepak dari Adidas, Balenciaga, dan berbagai mitra bisnis lainnya setelah serangkaian komentar antisemitnya pada 2022.
(dar/ass)