Jadi Korban AI Lagi, Scarlett Johansson Kutuk Antisemitisme Kanye West

Tapi yang juga disorot Scarlett Johansson adalah perlindungan terhadap siapa pun dari kecerdasan buatan alias AI. Sebab, muncul sebuah video buatan AI yang menempel wajahnya.
Video deepfake itu beredar luas sejak awal pekan ini. Memperlihatkan gambar Johansson mengenakan kaus oblong bergambar tangan dan jari tengah terentang, bintang David, dan nama Kanye West.
Video AI tersebut dibuat oleh Ori Bejerano, yang pada bio Instagramnya mengaku pakar AI generatif. Dalam postingan itu, dia juga menyertakan pemberitahuan.
Baca juga: Kanye West Adalah Nazi |
"Konten ini dibuat secara digital atau diubah dengan AI agar tampak nyata," tulisnya.
"Sudah saatnya untuk berhenti berdiam diri dan menanggapi antisemit seperti Kanye West dengan cara sekuat mungkin," tulis sebagian keterangan Instagram Bejerano, yang ditulis dalam bahasa Ibrani.
![]() |
Meskipun palsu, video itu menyiratkan dia menanggapi pernyataan antisemit terbaru West dan kaus swastika yang dijualnya di situs web Yeezy, sebelum dihapus.
"Telah jadi perhatian saya oleh anggota keluarga dan teman-teman, video buatan AI yang menampilkan kemiripan saya, sebagai tanggapan terhadap pandangan antisemit, telah beredar daring dan mendapatkan perhatian," kata Johansson dalam sebuah pernyataan yang dirilis CNN.
"Saya seorang wanita Yahudi yang gak punya toleransi terhadap antisemitisme atau ujaran kebencian dalam bentuk apa pun. Namun, saya juga sangat yakin, potensi ujaran kebencian yang dikalikan dengan AI merupakan ancaman yang jauh lebih besar daripada siapa pun yang bertanggung jawab atas hal itu. Kita harus menyerukan penyalahgunaan AI, apa pun pesannya, atau kita berisiko kehilangan kendali atas kenyataan."
Dalam gambar tersebut, gak cuma Scarlett Johansson saja yang wajahnya dipakai. Beberapa nama juga muncul, termasuk Adam Levine, Mila Kunis, Lenny Kravitz, Mark Zuckerberg, Sacha Baron Cohen, Ben Stiller, Natalie Portman, hingga David Schwimmer, diiringi dengan Hava Nagila, sebuah lagu folk Yahudi yang biasa diputar di acara-acara budaya perayaan.
Scarlett Johansson bukan pertama kalinya bicara soal AI yang merugikannya. Beberapa bulan yang lalu, dia juga menentang penggunaan kecerdasan buatan itu bahkan mengajukan gugatan hukum terhadap OpenAI.
Kala itu, Scarlett Johansson merasa aplikasi suara yang muncul dalam ChatGPT mirip banget dengan vokalnya.
"Saya mendesak pemerintah AS buat menjadikan pengesahan undang-undang yang membatasi penggunaan AI sebagai prioritas utama," katanya.
(nu2/dar)