Di Balik Viralnya Lagu ABBA hingga Jadi Soundtrack Gen Z
Fenomena ini menandai kebangkitan baru popularitas ABBA, terutama di kalangan generasi muda. Padahal, band ini mencapai puncak kejayaannya di era 1970-an, jauh sebelum media sosial jadi pusat budaya pop seperti sekarang.
Algoritma Media Sosial dan Tren Nostalgia
Salah satu faktor utama di balik viralnya kembali lagu-lagu ABBA adalah algoritma media sosial, terutama TikTok. Potongan lagu mereka sering muncul di video bertema nostalgia, romansa, sampai konten humor yang relate.
Dari situ, musik ABBA menyebar cepat dan menjangkau audiens lintas generasi. Tren nostalgia global juga ikut memperkuat fenomena ini, di mana musik lawas kembali diminati karena dianggap punya emosi kuat dan terasa lebih 'jujur' dibanding lagu masa kini.
Film, Musikal, dan Warisan Budaya Pop
Popularitas ABBA sebenarnya gak pernah benar-benar mati. Film musikal Mamma Mia! (2008) dan Mamma Mia! Here We Go Again (2018) jadi pintu masuk utama generasi baru untuk mengenal lagu-lagu mereka.
Sejak itu, karya ABBA hidup sebagai soundtrack pesta, pernikahan, sampai konten digital. Ditambah lagi dengan konser virtual ABBA Voyage yang diluncurkan beberapa tahun terakhir, minat publik terhadap katalog musik mereka kembali naik.
Konser virtual ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga terasa seperti harta karun bagi Gen Z dan Gen Alpha, membuat lagu-lagu ABBA dipandang sebagai aset budaya yang keren dan timeless.
Kekuatan ABBA ada pada formula sederhana tapi ampuh: melodi yang kuat, lirik yang mudah diingat, dan aransemen ceria. Tema cinta, patah hati, dan kebahagiaan yang mereka angkat bersifat universal, bikin lagunya tetap relevan meski sudah puluhan tahun berlalu.
Salah satu contohnya adalah "Slipping Through My Fingers", yang kini sering muncul di konten soal cinta, keluarga, dan perjalanan hidup. Lagu lama, tapi maknanya masih kena di hati.
Gak cuma itu, banyak musisi dan DJ masa kini juga meremix atau melakukan sampling lagu ABBA, ikut memperkenalkan musik mereka ke pasar modern tanpa menghilangkan ruh aslinya.
(dar/tia)











































