Barry Likumahuwa soal Usulan Mall dan Hotel Putar Lagu Natal Lokal
Adapun Tim Kerja Pemajuan Ekosistem Musik yang bekerja secara volunter terbentuk untuk menjalankan rekomendasi hasil Konferensi Musik Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta, Oktober lalu.
Nah dalam hal ini, Barry Likumahuwa selaku musisi dan anggota Tim Kerja yang mengurusi bidang Musik Rohani, Musik Tradisi, dan Pariwisata, mengungkap adanya usulan agar ruang-ruang publik memutar lagu bertema Natal yang ditulis dan diproduksi musisi-musisi lokal.
Menurut Barry, usulan ini sudah sempat dibahas dalam rapat Tim Kerja dengan Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha, pekan lalu.
"Maksudnya, dia memberikan arahan, kenapa gak lagu Natal lokal aja (yang diputar), di mana memang musisi-musisi Indonesia juga banyak yang rilis lagu Natal, hampir setiap tahun, di setiap (momen) Natal," kata Barry, saat dihubungi pada Kamis (27/11/2025).
Lanjut, seperti yang sudah menjadi kebiasaan, ruang publik seperti mall, hotel, restoran, kafe, hingga bandara sering banget memutar lagu bertema Natal dari musisi luar negeri. Misalnya yang sering seliweran ada All I Want for Christmas Is You dari Mariah Carey dan Last Christmas dari Wham!.
Dengan adanya usulan untuk menggunakan lagu-lagu dari musisi lokal, kata Barry, maka manfaat ekonomi royalti performing rights dari pemutaran lagu di ruang publik, dapat diterima oleh musisi dalam negeri.
"Jadi, secara hak ekonomi, daripada royaltinya masuk ke luar, kenapa gak ke musisi dalam negeri?" sambung Barry.
Tapi sekarang, Barry menggarisbawahi bahwa usulan ini tidak bersifat memaksa, melainkan memberikan alternatif bagi para pengelola mall hingga hotel untuk ambil bagian dalam mewujudkan ekosistem musik Indonesia yang lebih baik.
"Nantinya juga akan dibikin per kategori. Misalnya ada mall gak terlalu suka musiknya yang terlalu heboh, maunya yang lebih kalem, ya nanti kita siapkan playlist yang lebih kalemnya. Atau ada juga mungkin yang pengin musiknya heboh, yang festive, ya kita siapin juga playlist-nya."
Untuk rekomendasi ini, Tim Kerja akan berkomunikasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dengan harapan agar rekomendasi tersebut bisa dijalankan.
Adapun, usulan memutar karya musisi Indonesia pada momen Natal dan Tahun Baru menjadi langkah percobaan (pilot project), agar Hari Besar Keagamaan pada tahun-tahun mendatang juga menjadi perayaan akan kebudayaan Indonesia.
"Tapi ini masih pilot project. Nanti kedepannya kita mau aplikasikan untuk Waisak, kita mau aplikasikan juga untuk Idul Fitri, bahkan untuk perayaan Tahun Baru Imlek, dan lain-lain," kata Barry.
"Karena kita tahu bahwa kebudayaan, yang di dalamnya ada seni musik merupakan bagian penting untuk pemajuan budaya bangsa," tuturnya.
(pig/dar)











































