Giring Ganesha sekarang sibuk dengan tugasnya sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, tapi sebelum itu, dia adalah vokalis band Nidji yang menciptakan salah satu lagu paling legendaris di Indonesia, Laskar Pelangi.
Lagu ini bukan cuma soundtrack film fenomenal garapan Mira Lesmana, tapi juga karya yang jadi semacam anthem nasional buat generasi 2000-an. Lagu itu penuh semangat, harapan, dan mimpi besar.
Tapi ternyata, proses terciptanya lagu ini penuh cerita unik, bahkan agak random juga.
Dalam konferensi pers Malam Puncak Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025), Giring mengenang momen saat ide lagu Laskar Pelangi pertama kali muncul.
"Waktu itu di Nidji kita masih tur. Dan momen itu kan gak ada YouTube, gak ada WhatsApp, gak ada Facebook, gak ada TikTok. Jadi ya the only thing that we can do di perjalanan adalah cuma baca buku," kata Giring.
Salah satu buku yang dia baca kala itu adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. jauh sebelum filmnya bahkan diumumkan. Saking terinspirasi, Giring langsung ngomong ke teman-teman band-nya soal mimpinya untuk terlibat kalau buku itu dijadikan film.
"Terus saya ngomong, saya angkat tinggi-tinggi buku Laskar Pelangi, saya sambil teriak-teriak ngomong kencang-kencang, 'Guys, pokoknya kalau buku ini dijadiin film, kita yang harus isi soundtrack-nya!'" ujar Giring.
Teman-temannya tentu aja ketawa. Siapa sangka, cuma dua hari kemudian, telepon dari Mira Lesmana benar-benar datang. Mira minta Nidji buat bikin soundtrack film Laskar Pelangi.
Proses bikin lagu ini bukan hal gampang. Nidji lagi sibuk tur keliling Indonesia, tapi tetap nyempetin waktu buat rekaman.
"Dan itu terjadi di Surabaya dan saya ingat sekali karena saya sudah punya visualnya seperti apa, lagunya harus dominan gitar akustik," kata Giring.
Bagian pertama yang mereka ciptakan adalah kalimat yang sekarang jadi ikon banget, "Mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia."
Tapi masalahnya, mereka mentok di bagian reff. Selama sebulan, gak ada ide yang cocok sampai akhirnya datang inspirasi di tempat paling tak terduga.
"Terus waktu itu di Makassar, saya lagi di WC, tiba-tiba saya kepikiran momen ketika mereka lomba lari dan mereka gak dapat apa-apa," kenang Giring.
"Terus saya bilang, 'Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga.'"
Dari situlah, bareng Ariel (gitaris Nidji), Giring akhirnya melengkapi lagu tersebut dengan notasi yang tepat. Lahirlah lagu Laskar Pelangi.
Menariknya, lagu Laskar Pelangi tidak memenangkan penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) untuk kategori Lagu Tema Terbaik.
Namun, lagu ini justru menang besar di Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards 2009) sebagai Lagu Pop Terbaik dan Karya Produksi Terbaik.
Simak Video "Video Wamenbud Giring soal Masalah Event-Konser RI: Sedang Cari Titik Temu"
(dar/dar)