Dalam dunia musik, banyak cara buat tampil beda. Ada yang pakai kostum nyentrik, ada yang tampil nyaris telanjang di panggung, dan ada juga yang justru menyembunyikan wajah mereka sepenuhnya.
Ya, buat beberapa musisi, anonimitas bukan cuma soal gaya, tapi pernyataan artistik. Dengan topeng, make-up ekstrem, atau helm robotik, mereka membangun karakter, mitologi, bahkan identitas yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri.
Uniknya, justru karena disembunyikan, para musisi ini malah menciptakan ikon yang abadi. Berikut deretan 10 musisi bertopeng paling berpengaruh sepanjang sejarah.
The Residents - Sang Pionir Misterius
Bayangin sebuah band yang aktif sejak 1966, tapi gak ada yang tahu siapa anggotanya. Itu The Residents, sekelompok seniman avant-garde dari San Francisco yang tampil dengan topeng bola mata raksasa dan tuxedo.
Mereka bukan cuma band, tapi manifesto: seni bisa berbicara tanpa perlu wajah. The Residents adalah OG dari konsep anonimitas total dalam musik.
Baca juga: 8 Band Reuniannya Paling Ditunggu |
KISS - Raja Make-Up & Panggung Spektakuler
Sebelum ada CGI dan efek LED, KISS udah duluan bikin konser terasa kayak pertunjukan Broadway versi rock. Dengan riasan wajah ikonik seperti The Demon dan The Starchild, mereka jadi blueprint buat semua band yang ingin tampil teatrikal sejak debut pada 1973.
Slipknot - Amukan dari Iowa
Sembilan orang. Sembilan topeng. Satu amukan besar di atas panggung. Sejak 1995, Slipknot udah jadi simbol dari kekacauan yang terorganisir, topeng mereka berevolusi setiap era, sejalan dengan musik yang makin gelap dan brutal.
Buat para penggemar, topeng Slipknot bukan sekadar atribut, tapi representasi dari kemarahan dan kebebasan.
Daft Punk - Duo Robot yang Mengubah Dunia
Sejak 1993, dua orang Prancis ini, Guy-Manuel de Homem-Christo dan Thomas Bangalter, berhasil bikin topeng robotik jadi lambang keren sejagat.
Helm bercahaya mereka jadi ikon budaya pop, dan musik mereka? Campuran sempurna antara disko, funk, dan masa depan. Meski bubar pada 2021, Daft Punk tetap jadi legenda: manusia yang jadi robot, tapi justru terasa paling manusiawi.
Baca juga: Ini Band Jagoan yang Punya Skill Kelas Dunia |
Ghost - Ibadah Rock
Bayangin misa keagamaan yang berubah jadi konser metal. Sejak 2006, band asal Swedia ini tampil dengan konsep religius yang teatrikal: satu pemimpin kultus bernama Papa Emeritus dan para pengikutnya, Nameless Ghouls, yang semuanya bertopeng.
MF DOOM - Supervillain Dunia Hip-Hop
Pria di balik topeng logam mirip Doctor Doom ini adalah legenda. Aktif sejak 1999, MF DOOM membangun persona fiksi yang penuh teka-teki dan lirik brilian.
Dengan alter egonya, ia membuktikan identitas sejati bukan di wajah, tapi di kata-kata. Dunia hip-hop kehilangan jeniusnya saat DOOM wafat pada 2020.
Sleep Token - Romantisme dalam Misteri
Band ini baru muncul di 2016, tapi langsung bikin geger.Dengan topeng dan jubah hitam, mereka menyebut diri sebagai pengikut Vessel, dewa kuno yang jadi pusat kisah mistis mereka.
Musiknya campur metal, R&B, dan pop, misterius tapi emosional banget.
Buckethead - Si Virtuoso Aneh dengan Ember di Kepala
Kalau kamu lihat gitaris dengan topeng putih polos dan ember ayam goreng KFC di kepala, itu bukan cosplay. Itu Buckethead, gitaris jenius yang udah aktif sejak 1980-an dan punya ratusan album solo.
Marshmello - DJ yang Selalu Ceria
Topeng marshmallow putih besar dengan senyum khas jadi simbol kebahagiaan di dunia EDM modern. Sejak 2015, Marshmello bikin musik yang manis, ringan, dan global banget, tapi identitasnya tetap misteri.
Tapi teka-teki siapa di balik helm putih itu sudah terpecahkan. Christopher Comstock adalah orang yang selama ini mengaku sebagai Marshmello.
Lordi - Monster Rock dari Finlandia
Mereka muncul dari 'neraka'... lalu memenangkan Eurovision 2006. Dengan kostum monster horor super detail, Lordi yang berdiri sejak 1992 sukses bikin rock 'n' roll terasa fun, absurd, tapi megah.
Mereka adalah bukti bahwa terkadang, semakin aneh seseorang tampil, semakin besar kemungkinan diingat.
Simak Video "Video: Gitaris Legendaris KISS Ace Frehley Meninggal, Ini Penyebabnya"
(dar/wes)