Musisi yang Umumkan Keluar dari WAMI

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Tompi
Foto: dok instagram Tompi
Jakarta - Polemik soal royalti dan hak cipta masih bergulir nih. Tapi yang pasti di ranah DPR, perancangan kembali Undang Undang Hak Cipta lagi berjalan dan harus selalu di kawal.

Nah, yang baru-baru ini ramai jadi perbincangan lagi adalah keputusan Doadibadai Hollo atau Badai eks Kerispatih yang memutuskan untuk keluar dari salah satu Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yaitu Wahana Musik Indonesia (WAMI).

Tapi sebelum Badai ada juga Tompi yang memutuskan menarik izin pengelolaan atas lagu-lagunya dari WAMI. Kita bahas yuk.

1. Tompi

Tompi sudah resmi keluar dan mencabut kuasa dari Wahana Musik Indonesia (WAMI). Otomatis, semua lagu yang didaftarkan di sana untuk dikelola royaltinya oleh WAMI gak ada lagi nih guys.

Tapi ada kekhawatiran publik karena WAMI memberikan statement untuk tetap mengolek royalti meski para musisi membebaskan lagu. So, gimana tanggapan Tompi ya?

"Lembaga pengutip kan mengutip mewakili saya. Kalau saya sudah mencabut, memberikan mereka hak untuk mengutip atas nama saya kan sudah gak bisa dong. Gitu. Jadi, dia bisa ngutip, misalnya gini, saya ngomong, 'Boleh pakai lagu saya gratis', gitu. Tapi saya masih anggotanya dia. Ya dia bisa-bisa ngutip. Tapi kalau saya sudah kabur, saya sudah cabut dari situ, saya tidak memperbolehkan dia ngutip atas nama saya, ya kalau dia ngutip kan itu namanya penipuan," ujar Tompi di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (24/8/2025).

Ya, alasan kepergian Tompi dari WAMI karena merasa masalah selalu menumpuk dan gak pernah selesai. Baginya, pengkolektifan royalti pada WAMI belum sepenuhnya baik.

Pada kesempatan itu ia juga membahas banyak hal yang berhubungan dengan pengkolektifan royalti yang baik.



"Gini, saya setuju dengan konsep royalti itu harus berjalan dengan benar. Tapi dengan prinsip satu, tidak memberatkan yang membayar. Prinsip pertama. Yang kedua, prinsip yang harus dijunjung tinggi adalah sesuai dengan apa adanya realita lapangan. Misalnya gini, lagu saya diputar cuma tiga kali setahun, ya sudah bayarnya tiga kali saja. Gitu, jangan gak diputar pun terima. Nah ini sekarang tuh ada begitu-begitunya tuh. Gak jelas keputarnya berapa kali, tapi tetap terima," tutur Tompi menjabarkan.

2. Badai

Tepat pada 17 Oktober 2025, Doadibadai Hollo memutuskan untuk gak lagi bergabung dalam WAMI nih. Ia mengumumkan hal ini di media sosial dan langsung menuai beragam respons publik.

"Saya, DOADIBADAI. Hari ini per tanggal 17 Oktober 2025, mengumumkan secara resmi keluar dari keanggotaan @wami.id dan menarik semua kuasa koleksi dan distribusi royalti performing rights live konser. Dengan demikian, seluruh lagu saya yang dipakai dalam area publik/panggung oleh Penyanyi dan Band Profesional, harus mendapatkan ijin dan menyelesaikan royalti performing kepada management saya," kata Badai.

"Surat resmi kepada @wami.id dan @lmkn_id akan dikirimkan Senin, 20 Oktober 2025. Terimakasih atas perhatiannya. Saya harap ini akan inspirasi yang baik bagi perjuangan pencipta lagu di Indonesia," sambungnya.

Yup, sejak beberapa tahun belakangan Badai memang aktif banget bergabung dengan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) yang kerap menggaungkan direct license. Badai menjadi salah satu musisi yang pro dengan direct license dan enggan royaltinya dikelola lewat LMK.


(pig/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO