Bono Minta Benjamin Netanyahu Turun!

Asep Syaifullah
|
detikPop
Singer Bono of Irish band U2 and co-founder of ONE organization waves as he arrives at the Elysee Palace in Paris, France, July 24, 2017.     REUTERS/Philippe Wojazer
Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
Jakarta - Perang yang berkecamuk di Palestina menjadi perhatian para pesohor luar negeri, salah satunya adalah vokalis U2 yakni Bono.

Bintang rock asal Irlandia itu menyerukan agar Israel dibebaskan dari Benjamin Netanyahu dan fundamentalis sayap kanan dalam sebuah upacara penghargaan.

Komentar Bono di Ivors menandai pertama kalinya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu berbicara di depan umum menentang perdana menteri Israel sejak perang di Gaza pecah pada Oktober 2023.

Bono, yang menerima Penghargaan KTT Perdamaian pada KTT Pemenang Nobel Perdamaian 2008, juga menyerukan Hamas untuk membebaskan sandera Israel yang tersisa.

Hal ini terjadi saat para pemimpin Barat mengkritik Netanyahu dan otoritas Israel atas serangan baru di wilayah Palestina dan risiko kelaparan akibat blokade bantuan selama 11 minggu, yang perlahan-lahan mulai mereda.

Pria dengan nama asli Paul Hewson itu mengatakan pada Kamis (22/5) malam di Grosvenor House, London: "Perdamaian menciptakan kemungkinan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

"Tuhan tahu ada beberapa dari mereka di luar sana saat ini. Hamas bebaskan para sandera. Hentikan perang," ucapnya dilansir dari Sky News.

"Israel harus dibebaskan dari Benjamin Netanyahu dan fundamentalis sayap kanan yang memutarbalikkan kitab suci Anda. Kalian semua lindungi relawan dan tenaga media kami, mereka adalah (manusia) terbaik di antara kami," tambahnya.

Sementara itu pada malam yang sama Netanyahu mengatakan Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, berada di sisi kemanusiaan yang salah setelah ia menyerukan diakhirinya perang di Gaza.

Dalam sebuah video yang dibagikannya di media sosial, Perdana Menteri Israel itu juga menyerang para pemimpin Prancis dan Kanada atas kritik mereka terhadap tindakan Israel.

Netanyahu secara khusus mengaitkan kritik dari Inggris, Prancis, dan Kanada dengan pembunuhan pekerja kedutaan Israel Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim di Washington DC pada Rabu malam (21/5).


(ass/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO