Lagunya Diputar Acara TV Korsel, Ardhito Pramono Keluhkan Hal Ini

Melalui pernyataan di Instagram Story, ia merasa telah kehilangan hak atas lagu-lagu yang pernah ditulisnya.
Keresahan Ardhito bermula dari seorang warganet yang mengunggah potongan video dari program televisi Korea Selatan, I Live Alone, yang dalam episode terbarunya menampilkan artis K-Pop, J-Hope.
Dalam tayangan tersebut, warganet memberitahukan bahwa lagu Ardhito dijadikan sebagai musik latar. Mengetahui hal tersebut, Ardhito justru menyentil pihak publisher yang berkaitan dengan royalti.
"Wih lagu yang kutulis sendiri sampe Korea, tapi publishing-ku sama Sony nggak jelas-jelas. Terima kasih," tulis Ardhito, mengutip unggahan Instagram Story, Rabu (12/3/2025).
Nah berkaitan dengan ini, Ardhito Pramono menyarankan para penulis lagu untuk tidak mengalami kehilangan hak atas lagu ciptaan sendiri seperti dirinya.
"Teruntuk pencipta lagu di seluruh Indonesia, buatlah lagu seindah indahnya, kalian semua berbakat. Jika ada tawaran dari pihak-pihak manapun, please lawyered up (diurus oleh pengacara). Jangan sampai nasib kalian seperti saya," sambungnya.
Dalam unggahan selanjutnya, Ardhito menjelaskan apa yang dialaminya sebagai penulis lagu.
"Saya kehilangan hak saya sebagai pencipta lagu, yang dimana penulis lagu punya hak 100 persen dalam pemberian kuasa 'pengelolaan lagu'. Dalam hal ini, segala 'pemindahan' katalog lagu dari publisher ke publisher lainnya, harus dengan persetujuan sang pencipta lagu. Juga saya tidak pernah memberikan approval akan pemindahan lagu-lagu saya ke publisher yang kalian tunjuk sendiri," tuturnya.
"Label membiayai produksi lagu. Namun dalam hal ini, bagaimana jika artist yang dengan segala keterbatasan bisa memproduksi lagu sendiri? Silahkan monetize 'master' yang kalian miliki akan lagu-lagu yang saya tulis sendiri. Namun sekali lagi, kepemilikan lagu; 100 persen dimiliki si pencipta lagu. Tolong hargai kepemilikan lagu-lagu saya yang saya tulis dengan hati yang tulus," sambung Ardhito.
Baca juga: Wijaya 80, Nostalgia Pop 80-an |
Sebelumnya pada 2021, Ardhito Pramono juga mengeluhkan lagunya yang beberapa kali ditampilkan di program televisi Korea Selatan. Sebagai produser dan pencipta lagu, ia merasa tidak dilibatkan oleh pihak publisher saat lagunya ditampilkan di program televisi.
Nah, kalau menurut kamu gimana nih guys? Ardhito harus senang, atau malah sedih ya?
(pig/dar)