Fadli Zon Terima Unek-unek Musisi soal Royalti Karut hingga Dua Lipa

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Diskusi Kementerian Kebudayaan
Diskusi Kementerian Kebudayaan (Foto: Pingkan/detikcom)
Jakarta - Kementerian Kebudayaan membuka sesi diskusi santai dengan beberapa pemangku hukum dan pelaku industri musik.

Diskusi ini dibuat untuk membuka obrolan satu sama lain soal industri musik dan segala macam masalah di dalamnya.

"Jadi kami ini adalah pelayan di bidang kebudayaan karena itulah butuh masukan. Agar program-program bisa langsung menyentuh ke hal-hal yang perlu kita perbaiki. Di dalam berbagi kesempatan kita menampung aspirasi, pandangan, kritik, masukan-masukan agar Kementerian Kebudayaan tidak salah menjalankan program-program," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Gedung Kementerian Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Acara yang dipandu Fadli Zon ini turut didatangi banyak musisi. Mulai dari Cholil Mahmud, Addie MS, Ian Antono, Makki Ungu, Chandra Darusman, Dwiki Dharmawan, Endah, Ahmad Dhani, Yovie Widianto dan masih banyak lagi.

Secara bergantian mereka menyampaikan perihal karut-marut masalah yang ada di industri musik. Gak sedikit dari mereka yang juga mengeluhkan transparansi, sampai bantuan dari pemerintah untuk bidang ini.

Semua itu dimulai dari Yovie Widianto selaku Stafsus Ekraf Presiden sekaligus musisi. Yovie membahas soal hal-hal yang dikhawatirkan pelaku industri musik selama ini termasuk kemajuan teknologi atau AI.

Bukan hanya itu saja, Yovie juga menegaskan soal transparansi dari pihak lembaga hukum yang menaungi industri musik.

"Di industri musik saya sering mendapatkan masukan dan keluhan dan ya ini menjadi apa yang saya perjuangkan juga bahwa royalti menjadi salah satu yang memang di lima tahun ini menjadi tugas utama yang harus kota bangun (urus). Ini menjadi spirit kita bersama agar ada semangat baru ke depan bahwa hal-hal yang belum terselesaikan ini kita selesaikan bersama dan jadi spirit bahwa kita punya semangat yang sama," jelas Yovie Widianto.

Diskusi ini kemudian terus berlanjut dan memanggil beberapa nama-nama musisi dan pelaku industri musik. Salah satunya Dino Hamid, ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia yang sempat membahas pembatalan konser Dua Lipa beberapa waktu lalu.

Dino merasa momen itu sangat amat disayangkan dan pihak promotor musik seakan tak dibantu pemerintah.

"Saya lihat sebelumnya kita tidak terlalu diperhatikan padahal music itu strategic. Kami beberapa waktu lalu apalagi kemarin PK Entertainment sedang mengalami masalah (konser Dua Lipa batal) tapi tidak dibantu oleh pemerintah. Puluhan tahun kami berjuang. Makanya ada tagline-nya promotor, tekor asal kesohor," tegas Dino Hamid.

"Kemarin (konser) Dua Lipa gagal, promotor yang dihujat padahal kalau pemerintah bisa involve di situ ya hal itu (konser batal) tidak akan terjadi," sambungnya.


(pig/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO