Chris Martin Bikin Lagu Soal Macet Horor di Manila

Dicky Ardian
|
detikPop
Penampilan Coldplay di konser Music of The Spheres yang digelar Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Chris Martin (Foto: Tripa Ramadhan/detikcom)
Jakarta - Kunjungan Coldplay ke Filipina pada 19-20 Januari 2024 tidak hanya menjadi perbincangan hangat karena musiknya. Manila yang menjadi kota tempat Coldplay konser disorot karena kemacetan lalu lintasnya.

Kemacetan yang terkenal parah di ibu kota Filipina itu bahkan membuat Chris Martin, vokalis Coldplay, menciptakan lagu tentangnya.

Dalam konser yang digelar di Philippine Arena, Chris Martin menyempatkan diri untuk menyinggung soal kemacetan di Manila. Ia mengatakan melihat banyak kemacetan di dunia, tetapi kemacetan di Manila adalah yang terburuk.

"Kami telah melihat beberapa kemacetan, namun saya pikir (negara) kamu memiliki kemacetan nomor satu di dunia. Terima kasih telah berusaha untuk hadir di sini," ujarnya seperti dilansir dari NME, Rabu (24/1/2024).

Pada malam kedua penampilan band, Chris Martin lantas menciptakan dan menyanyikan sebuah lagu bertema problematika lalu lintas di Manila. Lagu tersebut berjudul Manila Traffic.

"There is only really one thing that remains / The traffic here in Manila is completely insane / If you wanna drive somewhere then I'm warning you / A 2-mile drive will take a week or two / If you wanna get back home in time for your bath / Well, I'd allow yourself about a year and a half"

Lirik lagu tersebut menggambarkan betapa parah kemacetan di Manila. Chris Martin bahkan bercanda perjalanan sejauh 3 km akan memakan waktu satu atau dua minggu.

Pada konser tersebut, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya juga turut hadir dalam konser tersebut. Namun, kedatangan mereka dengan helikopter kepresidenan justru menuai kritik dari publik.

Masyarakat Filipina menilai aksi Presiden Marcos Jr dan istrinya bertentangan dengan inisiatif ramah lingkungan yang diusung oleh Coldplay dalam tur mereka.

Coldplay sendiri diketahui telah berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari tur mereka, salah satunya dengan menggunakan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Menanggapi kritik tersebut, Kepala Grup Keamanan Presiden Marcos (PSG) Brigjen Jesus Nelson Morales mengatakan perjalanan menggunakan helikopter disebabkan oleh lalu lintas yang buruk. Morales mengatakan masuknya sebanyak 40 ribu orang yang ingin menonton konser menciptakan kemacetan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Keamanan presiden adalah prioritas utama kami. Kami tidak bisa mengambil risiko untuk membiarkannya berada dalam bahaya," kata Morales.




(dar/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO