Fenomena Micro-Drama China Siap Kuasai Pasar Global

Asep Syaifullah
|
detikPop
Drama China Paling Populer Banyak Dicari 2025
(Foto: Dok. Instagram) Ilustrasi aktor/aktris drama China.
Jakarta - Industri hiburan dunia sedang mengalami pergeseran seismik berkat ledakan konten video pendek asal China, yang dikenal sebagai Micro-Drama (drama mikro).

Format ini, yang dirancang secara eksklusif untuk penayangan di perangkat seluler, telah berkembang dari fenomena domestik menjadi kekuatan finansial global. Terbukti dari lonjakan pendapatan yang mengejutkan sehingga memaksa para pemain industri tradisional untuk memperhatikan.

Micro-drama adalah serial video dengan durasi sangat pendek, biasanya berkisar antara satu hingga lima menit per episode, dan direkam dalam format vertikal layar penuh agar optimal untuk smartphone.

Ciri khas utama genre ini adalah alur cerita yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, dengan setiap episode diakhiri dengan cliffhanger yang intens, memaksa pemirsa untuk segera membayar dan menonton episode berikutnya.

Tema-tema yang mendominasi seringkali sarat dengan melodrama, seperti kisah balas dendam, perjalanan waktu yang penuh liku, dan romansa CEO yang sangat intens.

Dilansir dari Variety (17/11) angka-angka terbaru menunjukkan besarnya dampak finansial dari tren ini. Dalam paruh pertama 2025 saja, pendapatan dari pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) pada platform micro-drama global telah mencapai angka fantastis, diperkirakan mencapai sekitar $1,08 miliar.

Peningkatan ini menandai pertumbuhan yang luar biasa sebesar 158% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebuah indikasi nyata dari daya beli yang dikandung oleh format hiburan yang instan ini.

Meskipun komunitas pengguna video pendek global mendekati dua miliar orang, saat ini hanya sekitar 80 juta pengguna aktif bulanan yang terlibat dalam micro-drama.

Kesenjangan ini menunjukkan potensi pasar yang masih sangat luas; dengan perkiraan 900 juta calon pengguna, ruang untuk ekspansi industri ini diperkirakan akan terus berlanjut.

Keberhasilan ekspansi micro-drama dari Tiongkok ke pasar internasional terletak pada strategi lokalisasi yang canggih.

Para produser tidak hanya sekadar menerjemahkan naskah; mereka berinvestasi besar-besaran untuk menyesuaikan cerita agar dapat diterima oleh audiens non-Tiongkok.

Drama-drama hit ini telah diadaptasi ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Korea, bahkan Bahasa Indonesia.

Dalam proses lokalisasi ini, bahkan detail naratif kecil pun disesuaikan agar lebih beresonansi secara budaya. Contohnya, dalam sebuah drama perjalanan waktu yang populer, istilah China untuk 'nenek buyut' diubah menjadi 'nenek' dalam terjemahan bahasa Indonesia, dan tujuan karakter untuk 'mengembalikan kehormatan keluarga' disederhanakan menjadi 'kebangkitan keluarga', membuat motivasi cerita terasa lebih akrab bagi pemirsa lokal.

Para analis berpendapat bahwa terlepas dari perbedaan budaya, pemirsa global secara universal terhubung dengan narasi emosional yang kuat dan janji pemenuhan mimpi yang disajikan dengan ringkas.

Ke depan, para ahli memperkirakan bahwa kawasan-kawasan baru seperti Amerika Latin, Timur Tengah, dan India akan menjadi sasaran utama ekspansi micro-drama pada paruh kedua tahun 2025.

Perusahaan produksi di Amerika Serikat dan Eropa juga mulai mengamati dan menunjukkan minat serius terhadap format yang mobile-native ini.

Format drama mikro bukan hanya menawarkan dosis hiburan yang cepat, tetapi juga menjadi saluran baru yang efektif untuk menyebarkan cerita, ide, dan elemen budaya China secara halus ke seluruh dunia, menegaskan posisinya sebagai kekuatan yang tidak bisa diabaikan dalam lanskap media digital.

(ass/aay)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO