Tilly Norwood Bukan Aktor AI Satu-satunya, Kreator: Ada 40 Karakter Lain
Dalam wawancara eksklusifnya dengan Deadline (10/11) Van der Velden mengkonfirmasi Tilly Norwood hanyalah pendahulu dari 40 karakter AI baru yang akan segera diluncurkan.
Pengumuman ini datang setelah Tilly Norwood, karakter digital yang dipasarkan sebagai aktris, menuai kritik keras karena dianggap mengancam pekerjaan aktor manusia dan dieksploitasi tanpa kompensasi etis.
Tilly Norwood awalnya dimaksudkan sebagai eksperimen ambisius untuk menjajaki sejauh mana teknologi AI dapat meniru dan bersaing dengan ketenaran manusia. Karakter ini diklaim Van der Velden sebagai bukti kemampuan AI untuk menciptakan bintang global dari nol.
Namun, hype cepat berubah menjadi kemarahan. Kritik utama yang dilayangkan, terutama oleh serikat aktor, adalah Tilly dilatih menggunakan data, suara, dan gerakan para aktor profesional tanpa izin. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang hak cipta, kompensasi, dan masa depan karier akting.
Meskipun mendapat penolakan signifikan, Van der Velden tetap pada pandangannya bahwa AI adalah 'kuas baru' untuk bercerita dan bukan pengganti aktor.
Dalam wawancaranya dengan Deadline, ia meredam kekhawatiran tentang penggantian pekerjaan, tetapi pada saat yang sama, ia mengungkapkan skala rencana ekspansinya.
"Rencananya adalah menciptakan 40 karakter yang sangat beragam," ungkap Van der Velden.
"Kami ingin membangun seluruh universe, memainkan genre AI ini dengan cast yang benar-benar baru."
Langkah ini menunjukkan bahwa kontroversi yang melingkupi Tilly Norwood tidak menghambat, melainkan justru memacu Particle6 untuk mempercepat pengembangan model aktor digital mereka.
Menciptakan kumpulan karakter AI yang luas dipercaya bisa mengisi peran dalam genre sinematik baru yang didominasi oleh teknologi digital.
Van der Velden menekankan bahwa universe baru ini akan menampilkan keragaman yang lebih besar, menjawab kritik mengenai minimnya representasi dalam beberapa karya sci-fi AI sebelumnya.
Jika terwujud, 40 aktor AI ini dapat mengubah cara studio memproduksi konten berbiaya rendah dan menengah, memungkinkan proyek dibuat tanpa biaya logistik, casting, atau negosiasi serikat yang biasanya terkait dengan aktor manusia.
Reaksi terhadap rencana ekspansi ini terbagi. Di satu sisi, banyak penulis dan sutradara yang tertarik dengan janji biaya produksi yang lebih rendah dan kebebasan kreatif tak terbatas yang ditawarkan oleh AI.
Van der Velden mengklaim perusahaannya dibanjiri permintaan dari para pembuat film, termasuk beberapa pemenang Academy Award, yang ingin menggunakan teknologi baru ini.
Di sisi lain, serikat pekerja seperti SAG-AFTRA bersiap untuk meningkatkan tekanan hukum dan negosiasi kontrak. Mereka berargumen bahwa model bisnis seperti Tilly Norwood adalah eksploitasi modern dan merupakan pelanggaran terhadap nilai seni dan kemanusiaan dalam akting.
Dengan 40 wajah baru yang akan segera muncul dari algoritma, pertempuran antara seni manusia dan efisiensi teknologi di Hollywood diperkirakan akan makin panas.
(ass/dar)











































