James Cameron Kesal Banyak Salah Kaprah soal Avatar

Asep Syaifullah
|
detikPop
Sam Worthington sebagai Jake Sully dalam Avatar. Foto: Twentieth Century Fox. All Rights Reserved.
Foto: dok. Twentieth Century Fox
Jakarta - James Cameron dikenal sebagai sosok yang cukup vokal dan update tentang sesuatu, khususnya teknologi.

Sutradara satu ini gak hanya membuat film. Ia memanfaatkan teknologi, fisika, dan anggaran studio sesuai keinginannya untuk menuangkan apa yang ada di kepalanya ke layar.

Dan sekarang, dia kesal dengan sesuatu yang seharusnya sudah jelas, tapi entah bagaimana, enam belas tahun setelah Avatar membuat kita semua terkesima.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Empire, dilansir pada Jumat (5/9/2025) James Cameron menunjukkan rasa frustrasinya tentang bagaimana orang-orang.


Bahkan jurnalis profesional, masih salah memahami proses syuting dalam film-film Avatar-nya, yang salah satunya adalah performance capture atau pengambilan gambar yang dilakukan oleh para aktor untuk karakter 3D dalam film.

"Seringnya di surat kabar mereka membicarakan Sigourney Weaver dan Kate Winslet yang mengisi suara karakter mereka. Rasanya seperti, ya, dan Russell Crowe mengisi suara karakter di 'Gladiator.' Dia juga hadir untuk sesi syuting selama 12 bulan!"

"Tapi saya rasa ada titik di mana karya bagus para aktor tidak diakui. Itu dianggap sebagai pendekatan akting kelas dua, padahal menurut saya itu bentuk yang lebih murni daripada akting di depan kamera," paparnya.

Banyak orang masih menganggap performance capture-atau "mo-cap"-sebagai versi kartun yang mewah.

James CameronJames Cameron saat syuting Avatar. Foto: Jon Landau (Producer of Avatar)

Mereka membayangkan Sigourney Weaver di bilik nyaman membaca dialognya ke mikrofon, sementara sekelompok ahli teknologi di ruangan lain membuat boneka manusia kucing biru menirukan kata-katanya.

Padahal hal ini gak semudah itu dan mungkin sangat membuat frustrasi bagi Cameron. Ia bekerja keras di panggung suara ini, mendapatkan penampilan nyata dari para aktor, dan berkolaborasi dengan mereka untuk melakukan sesuatu yang sangat revolusioner.

Kenyataannya, orang-orang mengerahkan segenap kemampuan mereka di lokasi syuting. Namun, berakting di lingkungan palsu sambil terhubung dengan banyak peralatan itu sangat susah.

Kate Winslet bahkan belajar menahan napas selama tujuh menit lima belas detik untuk film tersebut.

Tentu, orang-orang ini mengenakan setelan kostum khusus, tetapi setiap gestur, setiap gerakan, setiap air mata, setiap subteks yang tersampaikan melalui bahasa tubuh, semuanya tertangkap, dan ditampilkan di layar.

Mungkin beberapa orang di luar Hollywood berpikir ini adalah animasi atau bukanlah akting dan itu memalukan karena itu juga merupakan penampilan terbaik dan tentunya gak semua aktor bisa.


(ass/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO