Alasan Nugie Mau Akting di Seribu Bayang Purtama, Film Tentang Pertanian

Aktor, penyanyi sekaligus aktivis lingkungan, Nugie, kembali menunjukkan kemampuannya di dunia seni peran lewat film dengan tema berbeda, yakni pertanian. Film berjudul Seribu Bayang Purnama yang dibintangi Nugie mengangkat isu tentang pertanian
Film garapan sutradara Yahdi Jamhur dan penulis naskah Swastika Nohara ini, Nugie berperan sebagai Budi atau dikenal juga sebagai Ki Haji. Dia digambarkan sebagai seorang petani yang merepresentasikan kebijaksanaan dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bertani.
"Aku kan hidup dari kecil ya, dengan keadaan tahun 70-an, 80-an, 90-an. Jadi ngalamin apa yang sering juga si Mbahku dongengin. Salah satunya aku ucapkan di film ini," ujar Nugie saat konferensi pers di Metropole XXI, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025).
Keikutsertaan Nugie dalam proyek ini tidak terjadi begitu saja. Ia mengaku sempat ragu hingga akhirnya tergerak setelah bertemu dengan eksekutif produser film ini, ialah Joao Mota.
"Waktu saya diajak sama sahabat saya, Yahdi, dia bilang, 'Gie, ku mau bikin film pertanian'. Dalam hati saya, 'Ah, dongeng lu', tapi akhirnya saya ketemu Pak Joao Mota," ceritanya.
"Kami ketemu jam 2 siang, ngobrol sampai 11 jam. Saya ngerokok, dia gak. Saya ngopi, observasi, introgasi, dan justru mendapat inspirasi dari beliau. Itu luar biasa buat saya," sambung Nugie.
Setelah pembicaraan mendalam itu, Nugie akhirnya menerima tawaran untuk membintangi film garapan Baraka Film ini.
"Langsung saya salaman kencang. Ayo Pak, kita bikin film pertanian ini. Film pertama Indonesia yang mengangkat cerita tentang petani yang nyata," tegasnya.
Lebih dari sekadar film, Seribu Bayang Purnama bagi Nugie adalah bentuk refleksi diri serta penghargaan terhadap Tanah Air.
![]() |
"Ini jadi pelajaran yang sangat... ngerogoh sukma saya. Saya merasa, wah, saya itu kok banyak salah ya sama negeri ini karena saya gak tahu apa yang sejatinya Tanah Ibu Pertiwi butuhkan," ucap pria berusia 53 tahun itu.
Selain dianggapnya melawan arus, film yang bakal tayang di bioskop pada 3 Juli 2025 ini juga mengusung pesan lingkungan yang kuat. Termasuk kritik terhadap penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang bisa merusak lingkungan bahkan membuat tanah menjadi tidak subur.
"Film ini benar-benar mau ngelawan arus yang sangat kencang. Makanya, jangan beli pupuk pabrikan. Beli pestisida pabrikan. Ini saya banget karena walaupun saya gak bertani, saya percaya apa yang diajarkan leluhur kita itu luar biasa: hidup selaras, harmoni, lestari dengan alam," pungkas Nugie.
Menariknya, seluruh keuntungan dari penjualan tiket film ini akan disalurkan untuk program pemberdayaan petani. Seribu Bayang Purnama menjadi langkah dunia perfilman dalam mengedukasi sekaligus memperjuangkan masa depan pertanian Indonesia.
(fbr/pus)