Nugie Cerita Perjuangan Mengenal Konservasi Alam

Meskipun sempat terlambat akibat jarak tempuh dari kediamannya di Ciawi, Bogor, Nugie yang datang dengan menaiki sepeda tetap antusias mengikuti acara yang mengumpulkan berbagai kalangan untuk satu tujuan bersama, yaitu kemajuan lingkungan hidup.
"Rumahnya jauh, aku dari Ciawi dengan waktu yang salah perhitungan ke sini. Jadi harusnya lebih pagi (agak telat), harusnya dari jam 6 pagi. Aku senang dengan acara seperti ini bisa ketemu dari semua kalangan, dari background yang beda, tapi punya satu concern yang sama untuk kemajuan lingkungan hidup, ya (naik sepeda ke sini)," cerita Nugie.
Selama acara, Nugie juga menceritakan tentang kecintaannya pada alam dan peranannya dalam konservasi. Ia mengungkapkan perkenalan dengan WWF membuka matanya tentang keanekaragaman hayati Indonesia, yang ia gabungkan dengan perjuangannya dalam dunia musik.
"Terimakasih, jujur kalau buat saya pribadi ini adalah (WWF) sebuah calling. Terjun langsung ke WWF, secara spesifik WWF kenalin ke saya, ke wilayah saya kan di musik begitu mata saya terbuka. Pucuk dicinta ulam tiba. Tentang apa yang negara ini berdiri dengan keanekaragaman hayati dan kearifan budaya lokal, yang kemudian saya kombinasikan dengan perjuangan saya bermusik ini yang saya dijadikan album album temanya udara itu ada panggilan semesta oleh geng panda (WWF) ini loh namanya konservasi Indonesia jelas Nugie," bebernya.
Penyanyi yang juga dikenal dengan tema lagu-lagu bertemakan alam ini menceritakan bagaimana dirinya terjun ke dunia konservasi. Ia merasa dirinya berada di tempat yang tepat untuk menyuarakan pentingnya menjaga alam, hutan, laut, serta peradaban suku-suku kecil di Indonesia yang belum banyak dikenal dunia.
"Akhirnya saya merasa di tempat yang tepat untuk menyuarakan hutan, laut, terus peradaban kecil suku-suku di Indonesia yang belum terjamah dunia. Sekarang gampang diviralkan. Jujur itulah yang membuat saya terjun ke dunia konservasi," tutur Nugie.
Menurut Nugie, kebutuhan manusia terhadap alam juga telah berubah. Jika dahulu alam hanya dianggap sebagai tempat wisata, kini alam menjadi tempat penyembuhan, atau healing yang semakin dibutuhkan oleh generasi saat ini.
"Saya lihat kebutuhan manusia tentang alam, dulu alam hanya kebutuhan wisata, sekarang buat ada healing. Eh,gue butuh healing, ada sebuah kebutuhan yang timbul dari generasi yang berubah begitu drastis," jelasnya.
Melalui acara ini, Nugie berharap semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga alam dan berkolaborasi untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih lestari.
"Banyak suara kreativitas dari pegiat medsos buat konten dan kampanye. Ternyata ada panggilan lain di luar saya berseni pribadi. Sudah jadi kesepakatan negeri ini lagi shaping ke arah negeri yang masa depan yang lebih lestari. Menurut saya, Indonesia nggak akan ada kalau nggak ada konservasi. Kalau nggak ada hutan, laut, nggak ada Indonesia," tutup Nugie dengan penuh semangat.
(fbr/pus)