Film Horor Ini Kasih Asuransi Jiwa Sebelum Nonton

Asep Syaifullah
|
detikPop
Poster film horor Macabre
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Pernah kebayang gak sih, mau nonton film horor, tapi takut jantungan terus masuk rumah sakit? Nah kasus ini ternyata dipikirin banget sama William Castle sebelum merilis film horor Macabre pada 1958.

Ide ini cukup aneh memang, bahkan di era sekarang. Ia rela menggadaikan rumahnya demi bisa ngasih asuransi jiwa sebesar USD 1.000 untuk setiap penonton filmnya yang mengalami ketakutan berlebih hingga mengancam jiwanya itu.

Siapa sangka jika gimmick tersebut malah ngebikin filmnya laris di bioskop. Trik marketing di mana ia menaruh beberapa suster yang siaga serta tanda tangan polis asuransi sebelum masuk ke studio sukses jadi bahan omongan hingga bikin banyak orang penasaran.

Castle memang bertaruh banyak hal saat merilis film tersebut. Jika film itu sukses hidupnya membaik, tapi kalau gagal maka ia gak cuma kehilangan rumah tapi juga kariernya.

Hasilnya memuaskan, dari modal biaya produksi sebesar USD 120 ribu mereka berhasil meraup untung hingga beberapa tahun setelahnya dan mencapai angka USD 5 juta (termasuk pemutaran ulang pada 1970).

Meskipun film itu sendiri menceritakan kisah kelam tentang seorang anak yang terkubur dan seorang ayah yang putus asa, film itu tidak cukup mengerikan untuk mengguncang orang hingga tewas di bioskop.

Namun, Castle tidak mengandalkan itu karena ia memahami bahwa apa yang terjadi di sekitar film itu sama pentingnya. Ia melanjutkan pola di Macabre dengan lebih banyak trik yang mendefinisikan kengerian di antara para penonton.

Film-film lanjutannya seperti The House on Haunted Hill membuat kerangka melayang di atas kepala penonton, dan The Tingler menggunakan kursi yang bergetar untuk memberikan kejutan pada momen-momen penting.

Dalam 13 Ghosts, ia membagikan kacamata khusus agar penonton dapat memutuskan apakah mereka ingin melihat hantu dalam film tersebut atau tidak. Setiap film memiliki ciri khas baru, dan suara serta wajahnya sendiri ditambahkan ke trailer, menjadikannya bagian dari pertunjukan tersebut.

Castle mungkin sudah lama tiada, tetapi semangat aksinya tetap hidup. Pendekatannya liar tetapi penuh perhitungan dan ia menjual gagasan bahwa sesuatu mungkin terjadi di teater itu di luar layar.

Pemasaran film horor juga terus berkembang, sering kali memberi penghormatan kepada metodenya. Ada tantangan menari, laporan orang hilang palsu, penampilan berkostum, dan bahkan perkelahian yang dipentaskan, hampir semua hal untuk membuat cerita terasa lebih besar daripada film itu sendiri.

Teaser Nicolas Cage dari 2024 atau tren dance M3GAN menunjukkan bagaimana marketing film terus berkembang dalam industri ini.


(ass/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO