Tarian Kematian Ballerina, Isi Kepala Orang dengan Peluru

Sinopsis:

Eve Macarro (Ana de Armas) di babak ketiga Ballerina akan berhadapan dengan tokoh legendaris, John Wick (Keanu Reeves). Keduanya adalah pembunuh bayaran, keduanya luar biasa ahli dalam pekerjaannya, keduanya tidak pernah ragu untuk mengisi kepala orang dengan peluru.

Tapi kesamaan utama antara mereka berdua adalah mereka memulai semuanya dari dendam. Kalau John Wick memutuskan mengangkat lagi senjatanya karena anjing pemberian mendiang istrinya dibunuh. Eve dari awal sudah mengincar siapa pun yang membunuh ayahnya (David Casta-eda).

Sepeninggal ayahnya, Eve bergabung dengan Ruska Roma. Ia belajar menari, bertarung, mengokang senjata dan bagaimana caranya membunuh orang tanpa melibatkan perasaan. Semuanya berjalan dengan baik dan Eve sepertinya berhasil menjadi salah satu pembunuh yang bisa diandalkan.

Semuanya berubah ketika ia akhirnya bertemu dengan salah satu anggota sekte yang membunuh ayahnya. Meskipun bosnya (Angelica Huston) memintanya untuk mundur karena Ruska Roma perjanjian dengan sekte tersebut, Eve memutuskan untuk keluar. Dan darah siap membasahi setiap ubin yang diinjak Eve.

Review:

Perjalanan Ballerina cukup panjang. Penulis skrip Shay Hatten menulis skrip ini dari 2017 hingga baru pada 2022 film ini diproduksi. Perjalanan Ballerina tidak berhenti di sana karena ternyata ia melalui begitu banyak reshoot produser Chad Stahelski alias sutradara asli John Wick bahkan turun tangan untuk memoles adegan aksinya hingga akhirnya filmnya baru bisa dinikmati tahun ini.

Semua kerja keras itu ternyata membuahkan hasil karena Ballerina adalah salah satu film action yang sangat menghibur. Hatten memberikan pondasi yang cukup bagi aktor utamanya, Ana de Armas, untuk mempunyai motivasi yang cukup. Keanu Reeves mungkin aktor laga yang baik tapi ia tidak mempunyai kanvas emosi sedalam Armas.

Cuplikan adegan di film Ballerina. Foto: Dok. Lionsgate

Dalam Ballerina, Armas menunjukkan bagaimana cara mengambil emosi dengan baik. Matanya memancarkan kemarahan. Ketika Ballerina memintanya untuk memukuli orang, Armas menunjukkan kemampuan bela diri yang oke.

Seperti khas John Wick, Len Wiseman sebagai sutradara melukis Ballerina dengan color pallette yang sama dengan film yang memperkenalkan dunia para pembunuh bayaran yang canggih dan keren tersebut. Klub malam, lampu neon berwarna keunguan, adegan laga di keramaian, semua ini hadir dalam Ballerina.

Seperti John Wick, film ini juga menampilkan berbagai macam adegan aksi yang akan membuat semua penggemar film action berteriak kesenangan. Secara naratif, Ballerina mungkin terasa sederhana plotnya bisa dijelaskan hanya dalam satu paragraf tapi secara eksplorasi adegan aksi, film ini mempunyai banyak tarian kematian yang seru.

Dari adegan tabrakan yang sangat sederhana tapi efektif sampai adegan final yang penuh dengan kehebohan pistol sampai flamethrower hadir di momen ini Ballerina memiliki semuanya. Plot twist-nya mungkin tidak terlalu mengejutkan tapi Ballerina memiliki Ana de Armas yang berkomitmen untuk tampil keren sekaligus mematikan.

Cuplikan adegan dalam film From the World of John Wick: Ballerina. Foto: Dok. Lionsgate

Ia benar-benar menyaingi Keanu Reeves untuk bisa kelihatan cool tapi berbahaya pada saat yang bersamaan. Dengan koreografi pertarungan yang begitu indah dan tempo yang sangat nikmat dua jam akan berlalu begitu saja tanpa kamu sadari Ballerina adalah hiburan yang tidak bisa kamu lewatkan.

Film ini juga membuktikan bahwa tidak selamanya eksploitasi intellectual property berakhir dengan buruk. Dalam Ballerina, Ana de Armas membuktikan bahwa kisahnya juga layak diikuti seperti si Baba Yaga yang menakutkan itu.