Chris Evans hingga Margot Robbie: Superhero Nyaris Runtuh di Dunia Nyata

Tapi tunggu dulu. Di balik semua kemewahan, popularitas, dan gaji jutaan dolar yang kamu bayangkan, ternyata jalan menuju sana penuh banget dengan luka, dan air mata.
Cerita para aktor ini lebih mirip roller coaster dibanding karpet merah.
Baca juga: Para Bintang Superhero yang Dikutuk |
Pedro Pascal
![]() |
Sekarang Pedro Pascal adalah the guy. Dia jadi wajah dari dua serial raksasa: The Last of Us dan The Mandalorian. Tapi siapa sangka, sebelum itu semua, hidupnya hampir seperti karakter drama indie yang kelam, tanpa uang, tanpa pekerjaan, dan nyaris menyerah.
Dalam wawancaranya sama Entertainment Tonight pada 2024, Pedro jujur banget soal masa-masa tersulitnya.
"Saya punya kurang dari USD 7 di rekening saat itu," ungkapnya.
Coba bayangin, duit segitu bahkan gak cukup buat beli kopi dan croissant di kafe hipster.
Tapi kemudian datang secercah harapan, royalti dari Buffy the Vampire Slayer. Cek kecil itu jadi penyelamat harinya.
"Itu benar-benar menyelamatkan hari saya," katanya.
Bukan cuma soal duit, itu kayak pengingat kecil dari semesta, dia masih punya tempat di dunia akting.
Margot Robbie
![]() |
Margot Robbie, yang bikin mata susah berkedip, juga pernah menghadapi sisi gelap ketenaran. Dalam wawancara sama The Hollywood Reporter (2018), dia cerita soal bagaimana ancaman pembunuhan pernah mampir ke inbox-nya.
Buat cari tahu siapa pengirimnya, dia harus bayar sendiri sekitar USD 2.000 untuk pengecekan latar belakang.
"Kalau dapat ancaman pembunuhan, kamu harus bayar sekitar USD 2.000 buat ngecek siapa yang kirim," katanya.
Jadi bintang ternyata juga butuh investasi buat keamanan pribadi. Ini bikin dia gak bisa sembarangan pilih proyek. Film indie oke, tapi gimana kalau gak cukup buat hire bodyguard?
Chris Evans
![]() |
Chris Evans kelihatannya punya semua, tampang, ketenaran, dan peran ikonik. Tapi di balik semua itu, dia juga pernah nyaris menolak jadi Captain America karena merasa ada yang hilang dari dalam dirinya.
Di wawancara sama GQ pada 2023, Chris bilang, "Ada suara dalam diri saya yang bilang saya makin menjauh dari diri saya sendiri. Ada banyak hal dalam industri ini yang gak sehat," ungkapnya.
Meskipun peran itu bikin dia dikenal dunia dan mapan secara finansial, dia sering bertanya, apakah semua ini sepadan kalau bikin hati gak tenang?
Sebastian Stan
![]() |
Sebastian Stan bisa jadi punya lengan logam di film, tapi di dunia nyata, dia tetap manusia biasa dengan tagihan yang harus dibayar. Setelah tampil di Captain America: The First Avenger (2011), banyak orang mikir, hidup dia pasti udah beres!
Nyatanya? "Sebulan setelah film rilis, manajer keuangan saya nelepon dan bilang saya cuma punya waktu sebulan buat cari cara bayar sewa," kata Sebastian ke Entertainment Tonight (2021).
Stan bilang, jadi terkenal di film Marvel bukan jaminan hidup langsung mapan. Ada semacam ilusi kesuksesan di Hollywood. Terkadang, dunia lihat nama besar tapi gak tahu seberapa berat isi dompetnya.
Mark Ruffalo
![]() |
Sebelum jadi Hulk yang bisa banting mobil, Mark Ruffalo berkali-kali dibanting kenyataan. Dia pernah ikut ratusan audisi dan semua gagal.
Saking putus asanya, dia sempat coba kerja konstruksi. Tapi ternyata, tangannya gak sekuat waktu jadi Hulk, dia disebut terlalu lembut. Dia sendiri yang bilang begitu di acara Hot Ones.
Titik balik hidupnya datang bukan dari agen atau sutradara, tapi dari ibunya sendiri. Pas dia bilang mau nyerah dan berhenti akting, si ibu langsung ngebentak.
"Kalau kamu berhenti, Mama gak akan bicara lagi sama kamu!" kisahnya.
Tapi dari ancaman ini lah akhirnya dia terus berjuang dan jadi superhero yang dicintai banyak orang.
Cerita-cerita ini bukti nyata kalau dunia hiburan gak seindah yang kita lihat dari layar. Ada orang-orang yang rela bertahan hidup dari royalti, bahkan ada yang harus bayar mahal buat tahu apakah nyawanya terancam.
Tapi, justru dari luka dan perjuangan itu, kita bisa lihat siapa mereka sebenarnya. Mereka bukan sekadar karakter di layar, tapi manusia yang jatuh, bangkit, dan berani jujur tentang semua sisi pahit dari dunia yang katanya serba sempurna.
(nu2/dar)