Seberapa Nyata Pemilihan Paus di Conclave?

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan di film Conclave.
Conclave. Dok. Ist
Jakarta - Meninggalnya Paus Fransiskus membuat banyak orang kembali teringat dengan film populer pada 2024 bertajuk Conclave. Film garapan Edward Berger tersebut menghadirkan kisah dan intrik di balik pemilihan paus baru yang selama ini jarang diketahui publik.

Mereka menampilkan prosesi yang tertib mulai dari pertemuan di kafetaria, pembakaran surat suara dan pemeriksaan keamanan, asap putih dan tas perlengkapan mandi gratis. Tak hanya itu saja, ada pula intrik di balik aula-aula suci Vatikan dan gosip yang beredar di antara mereka, terutama saat berbagai faksi bersaing untuk melihat visi mereka diperkuat oleh pemimpin agama paling berkuasa di dunia.

Semua yang dihadirkan di sana pun membuat banyak penonton terpukau dan membuat mereka melenggang ke Oscar. Namun, seberapa akurat film ini?

Dilansir dari The Guardian, Conclave disebut memiliki banyak detail yang sesuai dengan apa yang terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Kathleen Sprows Cummings, peneliti sejarah Katolik di Notre Dame yang juga terlibat di balik pemilihan Paus Francis pada 2013.

Film ini benar-benar dapat menyeimbangkan antara (sisi) manusiawi, ambisi seorang pria, dan bagaimana keinginan untuk memberikan apa yang gereja tengah butuhkan dan (tentunya) Roh Kudus," tuturnya.

Profesor Catholic Studies di DePaul University pun sependapat dengannya dan mengatakan hal yang sama bahwa detail yang dihadirkan sesuai dengan kejadian nyata.

"Tentu saja mereka sangat berusaha keras untuk menjadi akurat dalam mise-en-scene dari film tersebut."

Berger, penulis skenario Peter Straughan dan tim produksi telah berbicara panjang lebar, sebagai bagian dari kampanye film tersebut di beberapa ajang penghargaan - film tersebut dinominasikan untuk Oscar dan memenangkan Bafta - tentang proses penelitian film yang sangat teliti, yang tidak secara langsung melibatkan Vatikan, untuk menghindari pengaruh yang tidak semestinya.

Untuk mendapatkan data dan detail tersebut, mereka pun mewawancarai banyak kardinal tentang detail umum, mengunjungi Vatikan, dan menciptakan kembali Kapel Sistina di Studio CinecittΓ  di Roma. Mereka juga berkonsultasi tentang proses kuno yang tidak dikonfirmasi secara resmi tetapi diwariskan selama berabad-abad, seperti proses pemindahan dan penghancuran cincin paus yang telah meninggal.

"Sungguh luar biasa cara mereka mengambil sesuatu yang rahasia dan benar-benar mendapatkan banyak hal dengan benar," kata Cummings.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO