The Threesome: Hancurnya Hidup Usai Ciuman Pertama

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film The Threesome.
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Dalam acara SXSW tahun ini, Chad Hartigan mengirimkan film rom-com bertajuk The Threesome. Sekilas dari judulnya saja kita sudah tahu ini adalah tentang cinta segitiga.

Film ini sangat berbeda dengan apa yang biasa ditampilkan dalam festival film. Para pembuat film sering hadir untuk mendiskusikan karya mereka yang ditampilkan dan tentunya menarik untuk menanti bagaimana visi yang diusung Hartigan di sana.

Kalau dipikir-pikir kembali, hal itu mengisyaratkan Hartigan, penulis skenario Ethan Ogilby, dan ketiga bintang film itu pasti memiliki lebih banyak hal dalam pikiran mereka daripada sekadar komedi seks.

Itu juga masih menjadi elemen utama The Threesome, ketika gadis keren bernama Olivia yang diperankan Zoey Deutch meyakinkan seorang sahabat karib yang memiliki cinta rahasia untuknya, Connor (Jonah Hauer-King), dan seorang gadis muda manis yang nongkrong di restoran mereka, Jenny (Ruby Cruz), untuk bergabung dengannya di tempat tidur pada saat yang sama.

Namun, malam penuh kejutan dan sedikit kenakalan ini-setidaknya bagi dua pihak yang bertingkah seperti anak-anak yang baru saja meminta tujuh menit kenikmatan bak di surga-hanyalah serangan pembuka. Ini adalah insiden pemicu aksi yang menggerakkan cerita sebenarnya.

Latar cerita ini juga mengundang interpretasi tertentu ketika disederhanakan menjadi alur cerita, yang sangat disadari oleh Olivia, Connor, dan Jenny. Ada tawa yang bisa didapat, tetapi juga rasa sakit.

Sebagian besar sepertiga pertama film ini menampilkan dua pertiga penampilan Deutch dan Hauer-King dalam kisah cinta segitiga sebagai sahabat yang masih memainkan peran mau atau tidak mau melewati titik yang dianggap lucu.

Tiba-tiba pada usia sekitar 30, kehidupan telah berubah, dan jauh lebih sulit bagi Olivia untuk mengabaikan fakta bahwa ia setuju membangun keluarga dengan Connor. Ia akan selalu menjadi pria yang tepat dan ia akan selalu menjadi orang yang puas dengan pria yang menghamili dua wanita dan kini memiliki keluarga kedua.

Bagi dunia luar, atau film yang kurang berempati, ia bisa menjadi bagian lucunya. Untungnya, The Threesome menghindari hal-hal menjijikkan semacam itu dan lebih memilih komedi romantis yang lebih bijak dan cerdik dari genre indie jadul.

Ini adalah film yang merangkul kekacauan hidup dan menunjukkan ada hal yang lebih penting dalam romansa daripada ciuman pertama atau rencana terbaik untuk kebahagiaan selamanya.


(ass/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO