Alasan Cerita Miracle In Cell No. 7 Relevan di Indonesia

Nugraha
|
detikPop
Miracle in cell no. 7
2nd Miracle in Cell No. 7 Foto: dok Falcon Pictures
Jakarta - Miracle in Cell No. 7 jadi salah satu film yang masuk sepuluh besar terlaris di Indonesia. Kunci kesuksesan dalam film yang diadaptasi dari Korea itu adalah tetap relevan.

Dengan menambahkan unsur budaya lokal, film yang dibintangi Vino G Bastian itu ditelan penonton dengan penuh suka duka. Penonton terasa dekat dengan cerita yang disampaikan.

Miracle in Cell No. 7 mengisahkan tentang seorang ayah dengan keterbatasan intelektual dijatuhi hukuman paling berat karena dituduh membunuh seorang anak kecil. Setelah menjalani hukuman penjara, muncul berbagai mukjizat.

Dia terlibat serangkaian pertemuan dengan pria-pria di dalam sel. Mereka juga yang membantu menyelundupkan putrinya ke dalam penjara demi berjumpa dengan si ayah.

Miracle in Cell No. 7 memiliki pesan universal tentang cinta, pengorbanan, dan keadilan yang gak memandang budaya. Itu juga yang membuat film tersebut tetap relevan meski di berbagai adaptasi.

Pesan kemanusiaan dalam Miracle in Cell No. 7 juga jadi inti dari cerita film tersebut. Kisahnya gak cuma universal, tapi juga menyentuh soal cinta tanpa syarat.

Hubungan antara ayah dan putrinya menunjukkan cinta yang murni, menggambarkan kasih sayang sejati gak tergantung pada kecerdasan. Miracle in Cell No. 7 juga melayangkan kritik tajam soal ketidakadilan dalam sistem hukum.

Dodo yang diperankan Vino G Bastian adalah orang yang gak bersalah. Tapi dia mendapat hukuman karena kurangnya pembelaan hingga ketidakberdayaan.

Hubungan Dodo dengan para narapidana di sel no. 7 menunjukkan persahabatan bisa tumbuh di tempat yang paling gak terduga. Ini juga mengajarkan penonton, orang-orang yang dianggap buruk sekalipun punya sisi kemanusiaan dan belas kasih.

Narapidana awalnya menganggap Dodo sebagai beban, tapi seiring waktu mereka belajar buat memahami, bahkan lebih dari itu, mereka justru melindunginya. Meski berada di lingkungan penjara, film ini menunjukkan kebaikan dapat ditemukan di mana saja.

Cerita-cerita itu juga yang bikin Miracle in Cell No. 7 punya kisah universal, karena mampu menggugah emosi, dan mengingatkan penonton soal nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.

Film itu gak cuma diadaptasi di Indonesia, tapi juga di Turki dan Filipina. Indonesia mendapat kehormatan buat mengembangkan film itu. Falcon Pictures pun menggarap sekuel filmnya 2nd Miracle in Cell No. 7 yang bakal rilis di liburan akhir tahun 2024.

Mereka mengaku melakukan pendekatan lebih dari satu tahun sama sineas asal Korea itu terkait skenario tersebut. Ternyata skenario itu mendapat apresiasi.

"Kita approach mereka udah dari 1,5 tahun lalu, dan mereka apresiasi sekali. Beberapa bulan lalu ketemu di Busan, mereka sangat apresiasi. Mereka bilang, "Wah, Indonesia bagus ya, kepikiran bikin ini. Saya aja nggak kepikiran cerita ini," kisah Frederica selaku produser dalam konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).

"Ini original script kita, senang banget ya. Bahkan, kami sudah dihubungin oleh Filipina, Turki dan negara yang pernah memproduksi film Miracle in Cell no. 7 untuk membaca skenarionya, apakah ada kemungkinan mereka memproduksi film ini di negara mereka," terang Frederica.

2nd Miracle in Cell No. 7, bakal kembali menampilkan Graciella Abigail, Vino G Bastian, Marsha Timothy, Indro Warkop, Tora Sudiro, Rigen Rakelna, Indra Jegel, Bryan Domani, Denny Sumargo, Muhadkly Aco, Ayu Shita, Keanu Azka, Coki Pardede.

[Gambas:Youtube]






(nu2/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO