Obsesi Sutradara Anora Angkat Kehidupan Pelacur

Nugraha
|
detikPop
Anora
Mikey Madison di film Anora Foto: dok film Anora
Jakarta - Sean Baker jadi spesialis sutradara yang mengangkat kehidupan pekerja seks. Dia sudah bikin 5 film yang bercerita soal pelacur, termasuk Anora.

Baker yang kini berusia 53 tahun mengaku terpesona dengan pekerja seks. Kepada AFP di Festival Cannes beberapa waktu yang lalu, dia menceritakan soal bagaimana para pekerja seks itu gak pernah jauh dari masyarakat.

"Bukan main, dari dapur, saya benar-benar bisa melihat panti pijat yang happy ending," kata Baker.

Dari kedekatan itu juga dia menilai bisa mengeksplorasi cerita itu selamanya. Dia juga punya misi buat memperlihatkan karakter-karakter itu dalam ketidaksempurnaan menghadapi masalah, sama kayak kebanyakan orang.

Baker mulai tertarik pada dunia perfilman sejak usia enam tahun, ketika melihat Boris Karloff memerankan monster dalam Frankenstein.

Dia bikin film pertamanya, Four Letter Words, sebagai mahasiswa di Universitas New York, tapi hidupnya memburuk di usia dua puluhan karena kecanduan heroin.

Bangkit dari kegelapan, Baker bertekad buat berkecimpung di industri film, meski saat itu dia cuma bisa bertahan dengan kukunya. Dia masih jauh dari jejak para pahlawannya kayak John Cassavetes, Ken Loach, dan Mike Leigh.

Pada 2012, dia merilis Starlet sebagai drama indie tentang seorang aktris porno yang membuatnya tertarik buat mengisahkan kehidupan paraa pekerja seks. Film itu membuatnya dekat dengan pelacur, pendamping, dan penari eksotis. Bahkan banyak di antaranya menjadi teman.

"Kita semua punya pendapat berbeda tentang pekerjaan seks. Itulah sebabnya itu bisa dieksplorasi selamanya," ucap Baker menegaskan fokus utama kariernya sebagai sutradara yang mengangkat tema serupa.

Dia bikin gebrakan setelah bikin Tangerine yang direkam dengan iPhone. Premisnya mengisahkan dua pelacur melalui jalanan Los Angeles. Genre komedi yang menyayat hati, bahkan menjadikan film itu sebagai hit setelah ditayangkan perdana di Festival Film Sundance.

Setelah itu, dia juga merilis The Florida Project, tentang seorang gadis berusia enam tahun yang tinggal di motel murah bersama ibunya, seorang penari telanjang yang kehilangan pekerjaan hingga mencari pekerjaan seks online.

Di film tersebut, Willem Dafoe jadi satu-satunya aktor profesional di lokasi syuting. Dia mendapatkan nominasi Oscar buat perannya di sana.

Keberhasilan itu jadi salah satu alasan Baker pertama kali diundang buat bersaing memperebutkan Palme d'Or di Cannes, lewat film Red Rocket. Film itu berkisah soal kepulangan seorang bintang porno. Meski film itu gak memenangkan hadiah utama Cannes, film itu mendapat tanggapan positif.

Baker yang terobsesi dengan sisi gelap masyarakat itu kini bikin Anora. Film itu mendapat tepukan meriah sebagai pemenang Cannes Palme d'Or 2024.

"Ini buat semua pekerja seks, baik dulu, sekarang, maupun nanti. Ini buat kalian," katanya dalam pidato penerimaan penghargaannya.

Anora mengikuti kisah cinta antara seorang pendamping wanita dari New York, yang diperankan oleh Mikey Madison, dan putra muda seorang oligarki Rusia.

Mereka menikah secara tiba-tiba di Las Vegas, yang memicu kemarahan kerabatnya. Dan apa yang awalnya merupakan kisah Cinderella modern berubah jadi lelucon yang gak terkendali.

Anora mengambil gambar secara kronologis, menyoroti bagaimana film tersebut benar-benar kayak roller coaster dari berbagai genre dan gaya, dengan latar asli bergaya komedi romantis Hollywood.

[Gambas:Youtube]






(nu2/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO