Penjelasan Sylvester Stallone soal Ribut dengan Robert De Niro

Asep Syaifullah
|
detikPop
BEVERLY HILLS, CA - FEBRUARY 08:  Actor Sylvester Stallone attends the 88th Annual Academy Awards nominee luncheon on February 8, 2016 in Beverly Hills, California.  (Photo by Kevin Winter/Getty Images)
Sylvester Stallone. Kevin Winter/Getty Images
Jakarta - Media sosial tiba-tiba dihebohkan dengan kabar perselisihan antara dua legenda Hollywood yakni Sylvester Stallone dan Robert De Niro. Kabar ini pun mengusik bintang Rocky tersebut hingga akhirnya ia harus menjelaskan masalah itu di akun medsosnya.

Aktor berusia 78 tahun itu mengatakan kabar itu hanyalah gosip di internet saja dan tak perlu didengarkan. Ia juga merasa tak pernah bekerjasama dengan De Niro sehingga rumor di internet itu adalah kabar hoax.

Bahkan Sylvester Stallone mengaku tak pernah berbincang-bincang dengan De Niro sama sekali terkait pandangan politik atau pun kepercayaannya. Mereka hanya sempat bekerjasama dalam film Cop Land (1997) dan Grudge Match (2013).

"Halo semuanya, aku baru saja kembali dari set Tulsa King dan aku ingin menjelaskan rumor absurd tentang diriku dan Robert De Niro yang tak mau lagi bekerjasama dan terlibat dalam debat panas tentang hidup dan filosofi kami. Kami sama sekali tak pernah berdiskusi dan mungkin gak akan pernah, lalu aku hanya ingin mengatakan kau tak boleh (sepenuhnya) percaya dengan apa pun yang kau baca," tuturnya.

Awalnya rumor yang beredar menyebutkan jika Sylvester Stallone memutuskan proyek senilai USD 1 miliar di mana ia harus tampil bersama De Niro karena ia tak mau bekerja dengan woke people.

Selain itu disebutkan juga jika Stallone lebih condong ke sayap kanan dalam keyakinannya (meskipun ia telah berkontribusi pada DNC dan mendukung pengendalian senjata). Sementara Robert De Niro dengan gamblang mengungkapkan perasaannya terhadap calon dari Partai Republik dan terpidana penjahat, Donald Trump.

Sebelumnya Sylvester Stallone juga hampir saja membunuh film yang melahirkan karakter ikonik di genre action yakni Rambo. Kejadian itu terjadi setelah ia melihat hasil editing pertama First Blood yang membuatnya ingin muntah.

Ia pun berniat untuk membeli film itu dan membakarnya, namun urung dilakukan dan memilih untuk mengeditnya dari durasi tiga jam lebih hanya menjadi satu setengah jam saja.

"Kami mencoba membelinya kembali dan membakar negatifnya. Awalnya durasinya tiga jam, selama satu setengah jam hanya menampilkan say di hutan mengejar orang-orang. Ditambah lagi, adegan tak penting lainnya," kenangnya.

First Blood yang kemudian diedit kembali pun sukses besar di box office, menghasilkan USD 125 juta di box office, hampir persis sama dengan jumlah yang diperoleh film Stallone pada 1982 lainnya, Rocky III.

[Gambas:Instagram]






(ass/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO